0

Bersepeda dengan nyaman

Beberapa minggu ini saya sedang senang ber-sepeda. Hampir setiap sore, jika cuaca subang sedang cerah, selalu saya menyempatkan diri untuk bersepeda. Selain berguna untuk menyehatkan tubuh, ternyata olah raga ber-sepeda ini sangat menyehatkan "mata" dan "dompet". Jika sedang bersepeda di sore hari, banyak saya melihat mojang-mojang dan ABG subang yang juga bersepeda. Selain itu, sepeda juga tak memakai Bahan Bakar Minya (BBM) sehingga, bisa mengirit sejumlah uang. Ibarat Pepatah, sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui. Sehat badan, Sehat Mata, dan Dompet pun sehat. 

Hari ini, ber-sepeda bukan hanya sebagai sebuah olah raga tentunya, tetapi lebih mirip seperti "life style", maka dari itu sekarang ini harga sepeda baru yang bagus bisa mencapai jutaan rupiah. Bersepeda pun bisa dijadikan sebagai sebuah sarana Kampanye guna mengurangi dampak polusi dan Pemanasan Global yang diakibatkan oleh Pembakaran Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Asap Kendaraan bermotor.

Maka tidak salah jika hari ini, bersepeda bisa dianggap sebagai sebuah gaya hidup sehat yang cukup bagus digalakan, sehingga banyak kota dan kabupaten menganggap perlu membuat "CAR FREE DAY" di jalan-jalan tertentu guna memberi kesempatan kepada "GOWESER" yang selalu "terpinggirkan" jika ber-aktifitas di hari-hari biasa karena dianggap mengganggu pengguna Kendaraan Bermotor, padahal kita ketahui bersama, jalan yang kita gunakan adalah hak semua orang, hak warga Indonesia Raya.

Seperti pagi ini, ketika saya sedang ber-sepeda, lajur kiri yang saya gunakan terdapat mobil yang sedang diparkir menggunakan bahu jalan, sehingga harus membuat saya lebih ketengah guna tidak menabrak mobil yang sedang terparkir tersebut. Namun dari arah belakang saya, sebuah Sepeda Motor membunyikan klakson nya dengan sangat kencang dan panjang. Padahal jarak antara saya dan si pengguna kendaraan bermotor sangat jauh, dan saya pikir, dengan jarak seperti itu, dia masih bisa menghindar dan tak perlu membunyikan klakson dengan begitu kencang nya seolah saya ini adalah orang yang tidak "berhak" menggunakan jalan tersebut. Padahal saya, dia dan kita semua punya hak yang sama menggunakan jalan raya dimanapun di negara ini tanpa harus merasa saling mengganggu dan terganggu.

Dari kejadian-kejadian di jalan sewaktu bersepeda tersebut, akhirnya saya bisa mengerti perasaan pengguna sepeda lain dan juga pengguna jalan lain seperti Abang Tukang Becak yang sering kena bentak penggunan kendaraan bermotor lain jika merasa jalan nya terganggu. Tidak seharusnya kita bersikap seperti itu seharusnya, karena jalan yang kita gunakan bersama dengan mereka adalah hak mereka pula. Tidak ada yang melarang, apalagi jika mereka sedang mencari nafkah untuk keluarga mereka dengan menggunakan sepeda atau becak nya kemudian kita bentak karena merasa terhalangi. Karena ternyata, baik itu yang memakai motor, mobil, sepeda baru, sepeda lama juga memiliki HAK yang sama tanpa ada perbedaan.

Bukan bermaksud menuntut kepada Pemilik Kebijakan di Negeri, bahwa harus ada jalur khusus sepeda, karena tuntutan seperti itu sulit untuk dikabulkan, tapi alangkah lebih baik jika Pemilik Kebijakan membuat sebuah Rambu-rambu baru dijalanan yang bermaksud agar sesama Pengguna jalan untuk bisa "Saling Menghormati " .
 

Translate

Search This Blog