0

RAMADHAN YANG PALING ASYIK YA DI INDONESIA #4

Ketika umat muslim di Indonesia sedang menunaikan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, banyak yang tidak menyadari bahwa Uang begitu banyak berputar dari awal bulan hingga akhir Ramadhan. Banyak nya uang yang berputar ini tentu tidak serta begitu saja terjadi secara alamai, tapi perputaran uang yang sangat besar ini merupakan hasil dari “by design”. 

Siapa yang mendesain ini semua? Apa tujuan nya? Tentu saja yang mendesain ini semua adalah Para Pemegang Modal. Para pemegang modal ini mendesain agar semakin banyak uang yang berputar maka semakin banyak pula yang masuk ke kantung para pemodal tersebut.

Coba kita bayangkan apa yang biasa kita lakukan di Bulan – bulan biasa? Apakah kita berbelanja sebesar di Bulan Ramadhan? Tidak percaya? Jika anda yang sudah biasa berpuasa sunnah di hari senin dan kamis atau puasa sunnah Nabi Daud, apakah anda begitu bernafsu seperti di Bulan Ramadhan ini?

Keinginan – keinginan akan makanan, pakaian, perlengkapan – perlengkapan ibadah yang serba baru lebih besar muncul di Bulan Ramadhan ini. Keinginan untuk membeli makanan untuk berbuka puasa sangat banyak. Dari mulai kolak hingga es buah-buahan. Kemudian makanan-makanan ringan sampai minuman jus seperti begitu nikmat terasa di kerongkongan apabila dibayangkan pada waktu berbuka puasa. Padahal, sebagaimana orang yang berpuasa, hanya dengan meminum air putih segelas saja, perut kita sudah akan sangat kekenyangan sekali. Padahal ketika siang hari berpuasa, semua hal yang terasa enak begitu kita inginkan.

Begitupula dengan pakaian – pakaian baru. Semua jenis pakaian baru muncul di Bulan Ramadhan dengan aneka diskon yang menggiurkan. Padahal apa bedanya memakai pakaian baru di Idul Fitri dengan pakaian baru di bulan – bulan biasa? Tidak ada bedanya sama sekali.

Semua yang terjadi itu bukan tanpa sebuah “desain” yang hebat dari para pemilik modal itu. Mereka bersama-sama mendesain hal tersebut guna mengeruk keuntungan untuk mereka semua. Benarkan begitu nikmat nya Minuman-minuman yang dikemas dan di iklankan itu? Benarkah begitu enak makanan-makanan yang di iklankan itu? Benarkah begitu penting untuk memakai pakaian baru di Hari Idul Fitri?

Dan hal yang paling mengenaskan dari itu semua, semenjak kita anak-anak lah kita mendapat dan dijejali oleh pemikiran Hedonisme itu. Melalui televise itu lah semua nya dilakukan. Melalui televise itulah sistem kepitalisme dan hedonism itu di-create dalam benak pikiran anak-anak Indonesia sejak masih kecil. Kenapa? Karena Orang muslim yang paling banyak itu ada di Indonesia.
1

RAMADHAN YANG PALING ASYIK, YA DI INDONESIA #3

Indonesia merupakan Surga bagi semua orang yang bersyukur akan Anugerah Tuhan pada Negeri ini. Dengan jumlah Penduduk Muslim terbesar di Dunia, hari –hari besar Agama Islam termasuk Bulan Ramadhan dan Idul Fitri menjadi surga yang sangat Indah bagi semua orang yang ingin memetik untung. 

Setiap kali Bulan Ramadhan tiba, dimana pun tempat nya semua orang yang ingin memetik dan mencari untung bisa mendapatkan nya. Apabila Bulan Ramadhan tiba, yang di bulan-bulan lain tidak berdagang pun berubah menjadi Pedagang. Ajaran Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan apabila berbuka Puasa disarankan untuk berbuka dengan yang manis memberikan dorongan kepada semua orang untuk menikmati manis nya memetik rupiah dari berjualan aneka makanan yang berasa manis.

Hampir di semua tempat, pedagang menjajakan aneka makanan yang manis. Kolak, Manisan Buah, Kolang kaling adalah berbagai contoh makanan yang banyak dijajakan di Bulan Ramadhan. Sebenarnya, di bulan-bulan biasa pun makanan seperti itu biasa kita jumpai pula. Namun di Bulan Ramadhan ini, makanan-makanan tersebut seperti Jamur di musim hujan.

Yang lebih aneh lagi adalah, semua pedagang yang menjajakan makanan itu kebanyakan bukan merupakan pedagang yang sudah biasa berdagang di bulan-bulan yang lain. Mereka adalah pedagang “gadungan” yang berusaha mengais rezeki di Bulan Ramadhan ini. Artinya adalah, ada sebuah iklim berwirausaha yang baik di Indonesia yang tumbuh ketika Bulan Ramadhan.

Dan baik nya orang-orang Indonesia di Bulan Ramadhan ini adalah mereka tidak kenal takut dengan kebangkrutan ketika dagangan mereka tidak laku atau tidak habis terjual. Para pedagang ini akan dengan sangat senang hati memberikan dagangan nya apabila tidak habis kepada tetangga mereka.

Yang saya merasa heran dalam benak saya adalah, mereka yang berdagang ini seperti tidak mempunyai rasa ke khawatiran akan nasib dagangan mereka. Tidak ada ke khawatiran akan laku atau tidak dagangan mereka, tidak khawatir dagangan mereka akan habis atau tidak. Ini dibuktikan dengan dari mulai awal bulan ramadhan hingga menjelang akhir ramadhan mereka tetap berdagang meskipun kadang dagangan mereka tidak habis.

Secara hitung-hitungan materi, jika modal saja tidak kembali bagaimana akan mau kita untuk berdagang kembali. Tapi tidak dengan pedagang-pedagang makanan di Indonesia ini. Mereka setiap hari berdagang dengan dagangan yang sama dari awal bulan Ramadhan hingga menjelang akhir bulan Ramadhan. Sungguh luar biasa fenomena kecil namun menarik ini.

Dalam sebuah hadits Nabi dikatakan bahwa “Barang siapa yang member makan orang berpuasa di Bulan Ramadhan mendapatkan pahala yang sama dengan orang berpuasa”. Artinya adalah, bahwa Orang Indonesia terutama Muslim di Indonesia telah meng-internailisasikan Nilai-nilai luhur Agama nya kedalam dirinya sehingga ketika datang Bulan Ramadhan ini mereka bisa berdagang sekaligus bisa beramal. Ibarat kata pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Bisa mengais rupiah dan sekaligus bisa berbagi untuk sesama.
 

Translate

Search This Blog