0

PENTING NYA MEMPUNYAI SKILL BAHASA ASING DI ERA GLOBALISASI

Disalah satu media online yang mengabarkan tentang perhelatan sepak bola di Benua Eropa saat ini saya membaca sebuah kejadian lucu. Selepas pertandingan antara Italia vs Inggris selesai yang dimenangkan oleh Italia melalui babak adu penalti seorang Wartawan dari Indonesia bertanya kepada Giorgio Chiellini dimana dia bisa belajar bahasa Inggris. Dan lucu nya Chiellini hanya menjawab dia bisa bahasa Inggris karena dia belajar di sekolah. Sebagai seorang pemain bola, Chiellini yang belum pernah bermain di luar Italia apalagi di Inggris tentu nya sangat diburu wartawan hari itu selepas pertandingan. Apalagi kebanyakan Pemain Timnas Italia tidak bisa berbahasa Inggris, dan Chiellini yang bisa berbahasa Inggris tentunya menjadi buruan para wartawan dari mancanegara yang juga tidak bisa berbahasa Italia kecuali wartawan Italia sendiri. 

Dari kejadian diatas saya melihat sebuah hal yang sangat penting. Ternyata, bukan hanya bahasa inggris yang harus kita kuasai. Tetapi bahasa-bahasa lain pun sebenarnya wajib kita kuasai di era sekarang ini. Kenapa? Karena Bahasa Asing itu bukan hanya bahasa Inggris, dan tidak semua orang pula menguasai bahasa Inggris. Coba kita tengok saja orang-orang Jepang misalnya. Mereka banyak yang tidak menguasai bahasa Inggris. Mereka memang lebih senang menggunakan bahasa Jepang nya sendiri.

Di era globalisasi saat ini, dimana semua Negara berlomba-lomba meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di bidang ekonomi, kita seolah terhegemoni oleh jargon “bahasa Inggris adalah Bahasa Internasional”. Dan menguasai Bahasa Inggris adalah sebuah keharusan. Coba kita lihat siapa sebenarnya pahlawan Italia di partai melawan Inggris kemarin. Dia adalah Andrea Pirlo yang sukses membuat mental para pemain Italia kembali naik setelah rekan setim nya yaitu Ricardo Montolivo gagal meng-eksekusi tendangan penalti sebelumnya. Tetapi kenapa malah Chiellini yang banyak diburu wartawan? Kenapa bukan Andrea Pirlo? Apakah karena Andrea Pirlo tidak bisa bahasa Inggris? Lalu kenapa kita yang tidak seharusnya bisa bahasa Italia kan?

Jelas sekali bahwa penguasaan berbagai bahasa akan lebih memudahkan kita guna melakukan apapun. Terlebih bagi wartawan yang sedang meliput di luar negeri seperti melakukan peliputan Sepak bola di Ukraina sana. Begitupun dalam bidang yang lain. Kita masih ingat bagaimana Alm. Gus Dur dahulu semasa menjadi Presiden berkomunikasi dengan para Presiden Negara-negara sahabat tidak menggunakan penerjemah tetapi langsung berkomunikasi dengan beliau sendiri, bahkan dengan para pemimpin-pemimpin dari Negara-negara Afrika. Ini salah satu kredit plus dari seorang Gus Dur.

Berkaitan dengan Globalisasi yang akan kita hadapi sebentar lagi, dimana nanti ketika Ekonomi Global menjadi sebuah Ekonomi yang sangat bebas dan memungkinkan persaingan yang sangat kuat diantara semua Negara-negara di Dunia dan menjadikan setiap orang darimana pun dia berasal bisa bekerja dan mencari nafkah di Indonesia yang akan mengakibatkan persaingan yang demikian keras antara warga pribumi pencari kerja dan warga negara asing yang mencari sesuap nasi pula di Indonesia ini.

Jika hanya akan mengandalkan Skill yang seadanya kemungkinan akan semakin banyak pengangguran yang tercipta di negeri ini. Atau jika hanya mengadalkan kemampuan berada dibelakang meja sebagaimana pendidikan kita mengajarkan bagaimana mencetak para pekerja-pekerja yang hanya siap berada di belakang meja. Dan pada saat itulah kita akan menyadari bahwa Pendidikan kita baik Pendidikan menengah ataupun Pendidikan Tinggi kita telah gagal bagaimana bersaing menghasilkan “worker’s” yang bermutu dan berdaya saing tinggi.
 

Translate

Search This Blog