0

TRADISI MUDIK #1

Mudik merupakan sebuah tradisi yang sudah berlangsung lama dilakukan oleh umat muslim indonesia. Tradisi ini berakar pada kenyataan bahwa sulitnya lapangan pekerjaan di daerah sehingga orang berbondong-bondong pergi ke kota untuk mencari penghasilan yang lebih sehingga pada satu waktu bisa kembali ke daerah masing-masing guna membuktikan sesuatu kepada sanak family bahwa dirinya sudah sukses di tempat yang baru. 

Mudik memang tidak terbatas pada ukuran sebuah kota. Artinya yang mudik tidak harus berasal dari jakarta yang merupakan Ibu Kota negara ke daerah di pedesaan yang jauh dari mana-mana. Tetapi mudik mengandung sebuah nilai pencarian dan akan kesejahteraan baik di kota besar maupun di daerah kecil, asal bisa mendapatkan kesejahteraan disana lah orang – orang berbondong-bondong untuk mencari nafkah dan kesejahteraan. 

Mudik pun dilakukan karena masih adanya sanak family atau orang tua sebagai tujuan. Meminta restu kedua orang tua dan memohon maaf atas berbagai kesalahan yang telah dilakukan dimasa lalu adalah motivasi nya karena belum tentu tahun depan mereka (para pemudik) bisa berjumpa dengan para orang tua nya kembali.
Selain itu, motivasi ekonomi merupakan sesuatu yang lazim dijadikan alasan oleh para pemudik.

Memperlihatkan bahwa mereka yang mudik sudah menjadi orang sukses, sejahtera, bahagia dan mempunyai segenap penghasilan lebih untuk diperlihatkan kepada para sanak family tak jarang juga menjadi penyebab kenapa seseorang bisa nekat untuk (harus) mudik dan dilakukan di bulan ramadhan atau menjelang hari raya idul fitri, dan keinginan untuk membuktikan bahwa kenekadan mereka untuk merantau (mengadu nasib) guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik tak sia-sia belaka.

Maka dari itu, bisa dilihat kenapa ada para perantau yang tidak mudik pasti alasannya hanya dua, karena belum sukses atau karena orang tua sudah tidak ada. Karena berat jika melakukan mudik tanpa persiapan yang ekstra besar, terutama persiapan uang. Sebagai seseorang yang sudah sukses tentunya hal tersebut harus diperlihatkan, minimal keluarga yang ada bisa kebagian rezeki.

Selain itu dengan menempuh perjalanan yang jauh, membutuhkan biaya yang sangat besar sekali. Untuk transport, untuk akomodasi dan untuk oleh-oleh bagi saudara di kampung halaman, karena mudik tanpa oleh-oleh adalah hal yang mustahil. Saya bertanya kepada seorang teman yang berasal dari solo-jawa tengah, dan orang tua nya sudah sukses di jakarta kenapa mesti harus menggunakan mobil untuk bermudik ke Solo sana, padahal dengan kondisi ekonomi yang ada dia sangat sanggup sekali jika hanya untuk membeli tiket pesawat saja. Dengan menggunakan pesawat, jarak antara Jakarta-Solo hanya ditempuh dengan 1 jam saja, sedangkan dengan menggunakan Mobil, semua itu harus ditempuh dengan waktu satu hari satu malam. Namun memang entah karena tradisi atau apa, dia hanya bilang capek waktu mudik itu seni nya mudik. Hahahaha.....

Yah walau bagaimana pun, tradisi mudik ini memang sebuah tradisi yang “asli” Indonesia. Tradisi yang mungkin akan terus berjalan hingga puluhan tahun yang akan datang. Tradisi yang membuat Pemerintah harus siap siaga untuk mengawal nya, dari mulai mudik sampai arus balik karena agenda mudik ini sudah menjadi agenda resmi Pemerintah. Mulai dari perbaikan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, peningkatan pelayanan sarana dan prasarana transportasi (akutan jalan darat, air dan udara) dan juga pelayanan keamanan selama arus mudik dan arus balik adalah sudah seperti kewajiban Pemerintah. Karena ditenggarai, uang yang berputar selama arus mudik dan arus balik ini bisa mencapai hingga triliunan rupiah.
0

LASKAR PELANGI; MY FIRST BOOK

Semua orang pasti pernah membaca, apalagi membaca buku. Kadang membaca buku itu adalah upaya kita menghilangkan rasa bosan, ada pula yang memang hoby, dan ada pula ya mungkin sekedar bergaya dan bisa dilihat oleh orang-orang bahwa kita senang membaca, dan juga memang ada yang membaca untuk menghilangkan ketidak tahuan dalam dirinya. 

Yang paling saya senang ketika berkunjung ke rumah salah seorang senior adalah senior yang di rumah nya banyak sekali terdapat buku-buku, dan yang senior yang paling baik adalah senior yang bisa meminjamkan bukunya. Dan cirri-ciri senior pintar itu adalah senior yang memakai kaca mata, karena saking sering nya baca buku dia menjadi harus pakai kaca mata

Berbicara mengenai membaca buku, buku pertama yang saya bisa baca sampai habis adalah Buku Laskar Pelangi. Hehehe,,,,meskipun sebenarnya jika dikategorikan, bahwa buku tersebut bukan lah buku namun hanyalah sejenis novel. Namun, darisana lah justru saya terpantik untuk bisa membaca lebih banyak buku.

Laskar Pelangi telah menjadi sebuah pemicu dalam jiwa saya bahwa Membaca merupakan sebuah jalan untuk menjadi orang yang pintar. Pepatah kita pernah menyatakan bahwa Buku adalah Gudang Ilmu dan Membaca adalah Kuncinya. Artinya tak akan terbuka sebuah gudang ilmu jika kita tidak mempunyai kunci nya, atau dalam kata lain, mustahil pintar jika kita tidak membaca.

Laskar Pelangi sendiri saya kira memang novel yang sangat luar biasa. Kejeniusan Seorang Andrea Hirata dipadukan dengan unsur Melayu yang kental pada diri Andrea Hirata menjadikan dirinya seolah-olah seorang seniman kata yang menyajikan semua hal dengan begitu dramatis, bersajak dan tak putus arah selama membaca dari satu episode perjalanan hidup nya bersama kawan-kawannya sang-laskar pelangi.

Perjalanan hidup yang pahit dan getir dipadu dengan pengalaman bersama menjadikan kepahitan dan kegetiran hidup menjadi lebih berwarna. Pewarnaan itu dirangkai melalui sebuah alunan kata-kata yang indah sehingga para pembaca novel bisa sebentar tertawa sebentar menangis dan sebentar mengerenyitkan dahi. Sungguh sebuah novel yang indah. Maka memang tidak salah, waktu pun bisa bergulir dengan tanpa terasa ketika orang membaca novel tersebut. Saya sendiri hanya membutuhkan waktu semalam saja untuk bisa menyelsaikan novel tersebut.

Dari sana saya berfikir, ternyata membaca itu bisa asyik. Biasanya kita akan mulai merasa ngantuk kala sedang membaca. Baru lima sampai lima belas menit kita membaca, serangan ngantuk pasti akan datang dengan cepat. Tetapi membaca dengan asyik, maka semalaman tak tidur pun kita akan kuat.

Kunci nya memang ada pada kebiasaan itu sendiri. Dengan kita membiasakan diri untuk setiap hari berusaha membaca maka rasa mengantuk itu akan hilang, ataupun dalam bahasa lainnya daya tahan mata kita akan menjadi lebih kuat karena telah terbiasa untuk dibawa membaca buku, sehingga selain kita menjadi mempunyai banyak pengetahuan kita pun telah terbiasa membaca buku. Dan ketika bergaul dengan siapapun, bahkan dengan orang yang lebih pintar dari kita, karena kita sudah biasa membaca kita tidak terlalu sulit beradaptasi dan ketinggalan jaman.

Selain itu, dengan banyak membaca, sebenarnya kita telah berusaha untuk memerdekakan diri dari yang namanya Kebodohan. Ketika kita sulit dari penjajahan ekonomi dan budaya, maka keluar dari Penjajahan Kebodohan adalah merupakan salah satu jalan keluar guna merdeka dari penjajahan ekonomi dan budaya.
1

PENGANGGURAN DENGAN SERIBU MIMPI

Aku adalah seorang pengangguran.
Aku mempunyai banyak mimpi namun tak tahu cara mewujudkannya.
Aku ingin kaya tapi aku malas bekerja.
Ini lah aku sang pengangguran yang punya seribu mimpi.

Indah nya mimpi-mimpi ku 
Saking indah hingga aku malas untuk bangun 
Malas untuk makan 
Kecuali makanan nya sudah siap.

Aku sang pemimpi.
Yang berangkat gagah keluar rumah
Pergi seperti pekerja
Pulang seperti pengusaha

Aku sang pemimpi 
Yang kuliah nya belum juga usai 
Yang bayaran nya terus bertambah 
Yang wisuda nya entah kapan

Aku lah sang pemimpi yang pengangguran
Calon mertua ku sudah tak sabar
Calon istriku sudah cinta mati
Namun aku masih punya mimpi
Mimpi yg harus diwujudkan tanpa tahu caranya
0

“SEPUCUK SURAT UNTUK TUHAN”

Tuhan, aku lelah dengan semua ini. Kapan semua ini akan berakhir? Kapan semua ini akan selesai? Tak ada kah yang bisa aku lakukan untuk memperbaiki keadaan yang melelahkan ini? Atau kah aku hanya harus diam melihat semua kerusakan yang diakibatkan nafsu besar manusia? 

Apa yang harus kulakukan Tuhan? Menunggu Utusan-Mu sangat menguras kesabaran ku. Entah berapa ribu lagi manusia yang harus mati setiap hari karena kekejaman manusia-manusia yang mengatasnama kan Perdamaian Dunia dan Idiologi. Berapa ribu orang lagi manusia yang harus mati sia-sia karena kelaparan yang disebabkan oleh ketidak becusan pemimpin-pemimpin Negeri nya. 

Aku lelah Tuhan, tolong lah hamba mu ini. Berikan sedikit rasa sabar pada hamba Mu ini yang sedang berada dalam masa kelelahan dan hampir putus asa. Aku sangat lelah Tuhan, tak ada kah yang bisa memberikan ku jaminan waktu kapan Dia akan turun ke Bumi ini? Jangan biarkan hamba-Mu ini menjadi hamba yang berputus ada Ya Tuhan,,,,karena putus asa sama dengan mati sebelum mati.

Tak lelah kah Engkau melihat angkara murka, kejahatan, perbuatan-perbuatan hina, dan kemaksiatan yang terus-terus merajalela di muka bumi-Mu ini ya Tuhanku….??? Tak menyesalkah Engkau mengangkat para pemimpin di Negeri-negeri Mu yang tak ber-amanah kepada Tugas dan Tanggung Jawab nya?

Bukan masalah Pengetahuan-Mu yang aku tak inginkan, tapi menjadi orang yang sedikit lebih tahu membuat ku merasa terbebani Ya Tuhanku… aku bersyukur menjadi hamba yang diberi sedikit pengetahuan oleh Mu Ya Tuhan, namun semua terasa menyiksa ketika hati dan mata ku diharuskan melihat sesuatu yang tak ingin ku lihat. Penderitaan, Kelaparan, Kemalangan, dan berbagai hal yang tak semestinya dirasakan oleh para umat-Mu yang beriman padamu.

Tolonglah Tuhan, hapuskan air mata itu!! Air mata teman, saudara, dan sahabat-sahabat ku sesama muslim, dimanapun dia berada dan apapun bentuk kemalangan nya. Engkau lah pelipur lara dan sedihku,,,,Engkau lah awal dan akhir ku. Hanya Kepada-Mu aku memuja, dan hanya Kepada-Mu aku mengemis pertolongan. Kepada-Mu aku berlindung dari segala mara bahaya dan kemalangan.
0

“HEBOH NGE-BLOG”

Hahahahaa,,,,,geli memang melihat kelakuan teman-teman saya akhir-akhir ini. Bukan bermaksud menertawakan namun memang begitulah keadaannya. Akhir-akhir ini semua teman-teman saya dan termasuk saya sedang gemar dengan hoby baru kami semua yaitu nge-blog. 

Nge-blog bukan hal baru memang, tapi terasa demam seperti ini adalah sesuatu yang baru. Ada sebuah nuansa yang lebih hangat diantara teman-teman saya semua tentang bagaimana rasanya nge-blog diantara teman-teman saya yang hari ini nge-blog. Setiap hari pemandangan yang terjadi adalah teman-teman saya semua men-share alamat link mereka ke facebook agar dilihat dan dikunjungi oleh teman-teman mereka semua yang melihat. 

Belum lagi ada yang setiap hari kerjanya hanya menghitung jumlah pengunjung yang datang ke blog nya. Asyik memang, karena semakin banyak yang datang ke blog kita artinya semakin mungkin juga orang berkomentar atas sesuatu yang kita posting di blog kita. Dan anda tahu sangat bahagia rasanya jika blog kita ada yang berkomentar didalamnya.

Adapula yang kerjanya memposting video-video peristiwa – peristiwa terkini. Yang lainnya adapula yang kerjanya membuat template untuk blog nya agar makin kinclong. Dan yang paling kasihan adalah yang membuat blog tapi beda tempat blog. Dia kebingungan sendiri menemukan widge-widget nya karena yang jadi referensi nya adalah teman-temannya yang satu jenis blog sedangkan dia menggunakan jenis blog yang lain.

Nge-blog memang asyik, dengan nge-blog kita bisa menuangkan ide dalam pikiran kita menjadi sebuah tulisan dan membagikan nya ke seluruh dunia. Karena dengan jaringan dunia maya, tulisan kita bisa diakses siapa saja dan dari mana saja di belahan dunia manapun. Apapun isi tulisan anda, baik itu hanya berupa puisi, cerita lucu, fiksi, sajak, prosa, opini, ataupun hasil rangkuman bahan kuliah yang anda share itu di blog, tidak ada batasannya. Semua sah dan semua gratis – itu pun jika anda menggunakan blog gratis…. Hehehehee…

Untuk diri saya sendiri, ada kenikmatan yang bisa saya rasakan ketika nge-blog. Saya bisa berteriak – teriak sepuasnya mengutarakan ketidak puasanan saya terhadap kepemimpinan SBY misalkan. Daripada saya berteriak-teriak sendirian di jalanan lebih baik saya berteriak di blog dan tidak ada satupun yang melarang atau menahan saya.

Disamping itu saya kemudian menemukan “gaya” saya sendiri dalam menulis. Saya menemukan karakter saya yang terus saya asah disetiap tulisan yang saya buat. Saya dan teman-teman saya semua pernah melaksanakan training jurnalistik, dengan materi yang sama dalam training tersebut, tetapi tidak sama dalam gaya dan karakter penulisan. Syukur sebenarnya ketika ada “mainan baru” ini. Semua menjadi lebih sibuk memikirkan apa yang akan diposting dari memikirkan perut yang lapar dan membicarakan orang lain.

Syukur karena di Bulan Ramadhan ini aktifitas kami (saya dan teman-teman) bisa dipermudah oleh Yang Maha Kuasa untuk ber-kreativitas atas semua tulisan – tulisan kami. Semoga hoby yang tidak baru ini bukan merupakan sebuah hoby yang sesaat. Karena meskipun tidak menghasilkan, namun minimal kesibukan ini disuatu saat nanti melahirkan sebuah hasil yang lebih berharga dibanding nilai mata uang manapun. Karena karya yang akan kita hasilkan justru akan lebih membuat kita dikenal dibanding jumlah uang yang besar sekalipun.
 

Translate

Search This Blog