1

DEMAM KOREANISM

Hari ini saya menghadiri sebuah undangan pernikahan. Tepat setelah waktu shalat dzuhur tiba saya mengajak seorang teman untuk menemani. Di tempat pernikahan, setelah selesai menyantap hidangan dan menghisap sebatang rokok, teman saya mengajak untuk segera meninggalkan lokasi karena waktu sudah menunjukan pukul 13 lebih. Hahaa…seperti biasa, teman saya ini sedang gandrung menonton acara serial “protect the boss”, sebuah drama korea tentang cinta segi tiga yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional. 

Yang saya heran, teman saya ini begitu tidak ingin ketinggalan sehari pun untuk menyaksikan serial drama ini. Sampai-sampai dia mencari-cari tempat untuk menonton serial drama ini ketika di secretariat organisasi kami tv nya sedang gangguan.

Hal yang sama pun sebenernya sedang dialami oleh Ibu dan adik saya. Bedanya, ibu dan adik saya menonton serial kolosal, sedangkan teman saya menonton serial modern. Bukan hanya serial drama ternyata yang sekarang sedang digandrungi, melainkan lagu-lagu dan juga Boy Band nya pun laris manis dipasaran Industri Hiburan tanah air. Terakhir BOY BAND terkenal asal Korea “Super Junior” sempat singgah di Indonesia, dan anda sekalian pun tahu bagaimana antusiasme anak muda Indonesia ketika “SUJU” (singkatan dari SUPER JUNIOR) itu melawat ke Negeri ini. Selain itu film-film korea pun banyak beredar di pasar dibanding film-film Hollywood dan Bollywood yang sekitar 5-10 tahun yang lalu begitu merajai Industri per-filman tanah air.

Kembali ke soal serial drama tadi, jika kita lebih kritis terhadap serial-serial drama korea, sebenernya tidak ada bedanya dengan serial drama ataupun sinetron di Indonesia. Adegan-adegan penuh intrik dan kebencian tetap masih ada. Jalan ceritanya pun bisa dengan mudah ditebak. Selain itu, genre film cinta masih juga melekat, malah seringkali justru film-film korea lebih mempertontonkan kemewahan dan gaya hidup yang lebih “wah” dibanding sinetron Indonesia. Jika melihat sisi kecantikan dan kegantengan jelas kita berbeda dengan oran-orang Korea. Kecantikan dan Kegantengan aktris dan aktor Korea tidak bisa dibandingkan dengan kecantikan dan kegantengan artis-artis Indonesia. Ini bukan persoalan soal relatifitas, tetapi melainkan soal cara pandang dan selera. Saya tetap percaya, bahwa Perempuan yang paling cantik itu adalah Perempuan Indonesia. Hehehe….

Hal yang paling masuk akal menurut saya dari kenapa serial – serial Korea laris manis di Indonesia adalah banyak cerita yang lebih Inspiratif dan menyenangkan. Selain itu, latar belakang cerita nya pun lebih Logis dibanding dengan latar cerita film dan serial televisi di Indonesia. Ada salah satu judul sebuah FTV di televisi Indonesia yang saya anggap tidak logis sama sekali. Misal “TUKANG SAMPAH ITU PACARKU” ada pula “SATPAM KU IDOLAKU”. Kemudian judul-judul sinetron di Indonesia pun hanya begitu-begitu melulu, misalkan “CINTA dan ANUGERAH”, “PUTIH ABU ABU”, “YUSRA DAN YUMMA”, “KARUNIA”. Jangan tanyakan jalan ceritanya, tanyakan adegan apa yang paling sering ditayangkan? Adegan kekerasan dimana-mana, scene yang mengumbar kebencian lebih banyak, dan hal-hal yang tidak logis mengenai kehidupan pun banyak.

Yang mungkin bisa dibanggakan adalah di sinetron Indonesia adalah tidak ada adegan seksual dan adegan yang tidak pantas untuk ditonton oleh anak kecil, karena mau tidak mau anak kecil Indonesia pun hari ini sudah menonton sinetron dan FTV. Karena jika menonton serial drama Korea, adegan ciuman dan minum-minum sampai mabuk ada, sangat disayangkan kenapa stasiun televisi masih menayangkan dan tidak men-sensor adegan tersebut karena adegan-adegan tersebut sangat tidak layak ditayangkan dan tidak sesuai dengan kultur Bangsa Indonesia.

Sedangkan yang saya salut dari Industri Hiburan Korea adalah, bagaimana mereka memasarkan produk nya begitu hebat. Sehingga Negara-negara seperti Indonesia dengan sukarela dan terbuka mau menerima dan akhirnya terjangkit paham yang saya sebut #KOREANISM. Menjamur nya BOY BAND dan GIRL BAND di Indonesia pun tidak lepas dari gencar nya promosi BOY BAND asal Korea.

Semoga dengan banyak nya tontonan yang berasal dari korea tidak membuat Industri Hiburan di Indonesia menjadi semakin ciut, tapi justru menjadi semakin terpacu dan berusaha memperbaiki diri untuk lebih berkembang dan maju pesat. Selain itu, Industri Hiburan khususnya Tontonan jangan hanya menjadi hiburan belaka, tetapi bagaimana tontonan juga bisa menjadi sebuah Tuntunan. Minimal, memberi Inspirasi bagi semua orang yang menontonnya. Amin.
 

Translate

Search This Blog