0

Adaptasi Bisnis Onlie

Pagi ini ketika saya bangun dan kemudian saya membuka Smartphone BlackBerry saya, dan saya dapati telah ada dua BBM yang terkirim ke ponsel saya tersebut. Dua-dua nya isinya Broadcast (BC), yang satu Broadcast Perjuangan yang dikirim senior saya di jakarta, yang satu BC yang dikirim seseorang yang telah berganti Display Name nya menjadi semacam “SHOP” seperti itu.

Tentunya BC yang terakhir yang membuat saya tertarik, karena isinya adalah penawaran tentang produk – produk obat untuk pria dan wanita seperti pemutih dan pelangsing. Pada dasarnya, bisnis on-line bukan merupakan hal yang aneh dijaman sekarang ini. Puluhan situs bahkan mungkin ribuan situs adalah situs jual-beli online yang menyediakan berbagai jenis barang ataupun jasa yang bisa dicari cukup melalui internet.

Sejak Internet menjadi barang yang mudah, sejak itu pula Bisnis Online pun menjadi sesuatu yang lumrah. Dari orang berjualan pakaian hingga orang berjualan “perempuan” bisa kita temui dan kita dapatkan di internet. Jaman yang makin mudah menjadikan semuanya semakin lumrah.

Lain halnya lagi jika melihat trend baru berbisnis Online melalui Layanan Jaringan Sosial Media di dunia maya seperti Facebook, twitter. Penggunaan Sosial Media untuk keperluan bisnis onlie memang baru terjadi belum lama, seiring dengan popularitas Jaringan Sosial media yang baru akhir-akhir ini terjadi di Indonesia dalam kurun waktu sekitar paling lama 3 tahun.

Pemanfaatan mungkin menjadi judul yang bisa dikatakan kepada para pengguna Layanan Sosial Media itu untuk kepentingan Bisnis Online dalam memasarkan produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen seiring dengan semakin banyaknya pula Pengguna Facebook itu sendiri.

Seperti halnya Facebook dan Jejaring Sosial yang lain yaitu misalkan Twitter, Skype dll yang hari ini bisa kita akses dimana saja dan kapan saja melalui gadget sederhana seperi Handphone, ataupun menggunakan smartphone yang mulai banyak digunakan orang untuk dapat mengakses Jejaring-jejaring Sosial dan Internet, Bisnis pun kita bisa lakukan dimanapun dan kapanpun dengan Perangkat teknologi SmartPhone yang lebih memudahkan anda untuk berbisnis tanpa harus membuka took atau lapak di dunia nyata.

Fenomena BlackBerry dan Smartphone lain misalkan yang memiliki akses dan jejaring Messengger nya memiliki daya pikat untuk digunakan sebagai “alat” Berbisnis tanpa perlu repot-repot membuka atau menyewa sebuah Ruko untuk hanya sekedar berjualan seperti kosmetik, alay-alat kecantikan, pakaian perempuan, sepatu dll. Cukup anda sebar saja penawarannya dengan menyebarkan pesan, kemudian tinggal anda tunggu respon orang yang anda sudah sebarkan pesan nya. Mudah dan murah tak perlu repot.

Kecanggihan teknologi jaman sekarang memang bisa memudahkan semua orang. Dan tentunya selain memudahkan bisa membuat semua orang yang memiliki ide bisnis bisa dimanfaatkan untuk hal tersebut. Tak perlu susah untuk berpanas-panas dan menggunakan metode Door to Door lagi dalam menawarkan produk yang anda punya, cukup anda pasang produk anda di BlackBerry anda dan tinggal tunggu bagi yang berminat, meskipun salah satu kelemahan dari cara berbisnis melalui BBM ini adalah masih terbatas nya orang yang memakai Smartphone BlackBerry ini sendiri.
2

KARENA MASIH BANYAK YANG LAPAR DAN MISKIN

Tidak ada yang mau menjadi orang miskin, siapa pun di dunia ini pasti tidak akan ada yang mau. Karena menjadi miskin akan sangat menyiksa dan sangat direndahkan oleh orang lain. Oleh tetangga dijauhi, dan oleh orang kaya dihina. Dan bagi para politisi, orang miskin hanya dieksploitasi guna dijadikan alat kampanye dan merengkuh jabatan.

Di era Demokrasi sekarang, dimana suara rakyat menentukan seseorang dapat menjadi pemangku kebijakan sebuah pemerintahan, orang miskin hanyalah alat untuk kampanye. Orang miskin hanyalah lumbung suara yang didatangi 5 tahun sekali dan kemudian ditinggal pergi dilupakan dan akan kembali nanti 5 tahun lagi ketika ada kepentingan dengan demokrasi.

Demokrasi yang semestinya menjadi sebuah jawaban atas berbagai persoalan yang mendera Bangsa ini ketika dipimpin oleh Soeharto di era Orde Baru telah menjadi semacam alat dan legitimasi atas sebuah status kepenguasaan. Demokrasi yang ada sekarang telah tercerabut dari nilai-nilai khitah nya dan hanya digunakan guna kepentingan berbagai pihak – pihak yang menginginkan kekuasaan.

Puluhan partai bahkan mungkin ratusan telah berdiri di Republik ini semenjak jaman Reformasi. Ribuan orang berlomba-lomba meraih kekuasaan dan kemudian menyalahgunakan nya untuk kepentingan pribadi dan kelompok nya masing-masing., dan sekali lagi rakyat miskin dan orang-orang kelaparan hanya menjadi alat guna meraih dukungan maksimal dari rakyat atas nama Demokrasi.

Sekarang ketika semua telah terlanjur menjadi bubur dimana Demokrasi tak ubah politik dagang sapi dengan menghalalkan segala cara dan jalan menghamburkan uang guna kepentingan politik dan orang miskin serta lapar menjadi lumbung-lumbung suara saja, perbaikan terhadap sistem ini harus segera diperbaiki.

Demokrasi Indonesia adalah Demokrasi yang berasal dari Nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat yang kemudian telah terbiasa dilakukan guna Pembangunan dan upaya mensejahterakan masyarakat bisa tercapai. Demokrasi Indonesia adalah Demokrasi Perwakilan yang menjunjung rahmat dan kebijaksanaan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kesalahan Orde Baru adalah bahwa Kekuasaan Eksekutif menjadi sangat absolute ketika Parlemen atau Lembaga Legislatif tidak memiliki power guna mengontrol jalan nya Pemerintah karena Sistem Perwakilannya dikebiri oleh Sistem Diktatorisme dan Militerisme. Sehingga sistem Kepartaian pun hanyalah sistem bermain mata.

Sekarang, ketika sistem kepartaian telah lebih baik dibanding dengan sistem sewaktu orde baru dahulu, dimana yang menjadi anggota legislatif lebih berkualitas secara intelektual sistem pemilihan langsung baik itu kepala daerah ataupun kepala negara harus dirubah guna memperbaiki sistem demokrasi langsung yang tidak bisa menjawab persoalan Pembangunan dan Usaha-usaha Kesejahteraan Rakyat.

Kembalikan sistem demokrasi kita dari sistem demokrasi langsung menjadi sistem perwakilan kembali, selain lebih memudahkan dalam usaha penetapan dan penurunan jika suatu saat seorang Kepala Negara ketika berbuat kesalahan, guna mengurangi beban anggaran yang digunakan dalam sistem pemilihan kepala daerah secara langsung. Karena Rakyat masih miskin dan masih banyak yang kelaparan, dan perbuatan eksploitasi merupakan paling bejat dalam politik dimana orang-orang miskin yang lapar dan kurang memahami politik dijadikan lumbung suara saja tanpa ada rasa benar-benar kepedulian terhadap pembangunan dan usaha-usaha kesejahteraan rakyat.
0

TRADISI MUDIK #1

Mudik merupakan sebuah tradisi yang sudah berlangsung lama dilakukan oleh umat muslim indonesia. Tradisi ini berakar pada kenyataan bahwa sulitnya lapangan pekerjaan di daerah sehingga orang berbondong-bondong pergi ke kota untuk mencari penghasilan yang lebih sehingga pada satu waktu bisa kembali ke daerah masing-masing guna membuktikan sesuatu kepada sanak family bahwa dirinya sudah sukses di tempat yang baru. 

Mudik memang tidak terbatas pada ukuran sebuah kota. Artinya yang mudik tidak harus berasal dari jakarta yang merupakan Ibu Kota negara ke daerah di pedesaan yang jauh dari mana-mana. Tetapi mudik mengandung sebuah nilai pencarian dan akan kesejahteraan baik di kota besar maupun di daerah kecil, asal bisa mendapatkan kesejahteraan disana lah orang – orang berbondong-bondong untuk mencari nafkah dan kesejahteraan. 

Mudik pun dilakukan karena masih adanya sanak family atau orang tua sebagai tujuan. Meminta restu kedua orang tua dan memohon maaf atas berbagai kesalahan yang telah dilakukan dimasa lalu adalah motivasi nya karena belum tentu tahun depan mereka (para pemudik) bisa berjumpa dengan para orang tua nya kembali.
Selain itu, motivasi ekonomi merupakan sesuatu yang lazim dijadikan alasan oleh para pemudik.

Memperlihatkan bahwa mereka yang mudik sudah menjadi orang sukses, sejahtera, bahagia dan mempunyai segenap penghasilan lebih untuk diperlihatkan kepada para sanak family tak jarang juga menjadi penyebab kenapa seseorang bisa nekat untuk (harus) mudik dan dilakukan di bulan ramadhan atau menjelang hari raya idul fitri, dan keinginan untuk membuktikan bahwa kenekadan mereka untuk merantau (mengadu nasib) guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik tak sia-sia belaka.

Maka dari itu, bisa dilihat kenapa ada para perantau yang tidak mudik pasti alasannya hanya dua, karena belum sukses atau karena orang tua sudah tidak ada. Karena berat jika melakukan mudik tanpa persiapan yang ekstra besar, terutama persiapan uang. Sebagai seseorang yang sudah sukses tentunya hal tersebut harus diperlihatkan, minimal keluarga yang ada bisa kebagian rezeki.

Selain itu dengan menempuh perjalanan yang jauh, membutuhkan biaya yang sangat besar sekali. Untuk transport, untuk akomodasi dan untuk oleh-oleh bagi saudara di kampung halaman, karena mudik tanpa oleh-oleh adalah hal yang mustahil. Saya bertanya kepada seorang teman yang berasal dari solo-jawa tengah, dan orang tua nya sudah sukses di jakarta kenapa mesti harus menggunakan mobil untuk bermudik ke Solo sana, padahal dengan kondisi ekonomi yang ada dia sangat sanggup sekali jika hanya untuk membeli tiket pesawat saja. Dengan menggunakan pesawat, jarak antara Jakarta-Solo hanya ditempuh dengan 1 jam saja, sedangkan dengan menggunakan Mobil, semua itu harus ditempuh dengan waktu satu hari satu malam. Namun memang entah karena tradisi atau apa, dia hanya bilang capek waktu mudik itu seni nya mudik. Hahahaha.....

Yah walau bagaimana pun, tradisi mudik ini memang sebuah tradisi yang “asli” Indonesia. Tradisi yang mungkin akan terus berjalan hingga puluhan tahun yang akan datang. Tradisi yang membuat Pemerintah harus siap siaga untuk mengawal nya, dari mulai mudik sampai arus balik karena agenda mudik ini sudah menjadi agenda resmi Pemerintah. Mulai dari perbaikan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, peningkatan pelayanan sarana dan prasarana transportasi (akutan jalan darat, air dan udara) dan juga pelayanan keamanan selama arus mudik dan arus balik adalah sudah seperti kewajiban Pemerintah. Karena ditenggarai, uang yang berputar selama arus mudik dan arus balik ini bisa mencapai hingga triliunan rupiah.
0

LASKAR PELANGI; MY FIRST BOOK

Semua orang pasti pernah membaca, apalagi membaca buku. Kadang membaca buku itu adalah upaya kita menghilangkan rasa bosan, ada pula yang memang hoby, dan ada pula ya mungkin sekedar bergaya dan bisa dilihat oleh orang-orang bahwa kita senang membaca, dan juga memang ada yang membaca untuk menghilangkan ketidak tahuan dalam dirinya. 

Yang paling saya senang ketika berkunjung ke rumah salah seorang senior adalah senior yang di rumah nya banyak sekali terdapat buku-buku, dan yang senior yang paling baik adalah senior yang bisa meminjamkan bukunya. Dan cirri-ciri senior pintar itu adalah senior yang memakai kaca mata, karena saking sering nya baca buku dia menjadi harus pakai kaca mata

Berbicara mengenai membaca buku, buku pertama yang saya bisa baca sampai habis adalah Buku Laskar Pelangi. Hehehe,,,,meskipun sebenarnya jika dikategorikan, bahwa buku tersebut bukan lah buku namun hanyalah sejenis novel. Namun, darisana lah justru saya terpantik untuk bisa membaca lebih banyak buku.

Laskar Pelangi telah menjadi sebuah pemicu dalam jiwa saya bahwa Membaca merupakan sebuah jalan untuk menjadi orang yang pintar. Pepatah kita pernah menyatakan bahwa Buku adalah Gudang Ilmu dan Membaca adalah Kuncinya. Artinya tak akan terbuka sebuah gudang ilmu jika kita tidak mempunyai kunci nya, atau dalam kata lain, mustahil pintar jika kita tidak membaca.

Laskar Pelangi sendiri saya kira memang novel yang sangat luar biasa. Kejeniusan Seorang Andrea Hirata dipadukan dengan unsur Melayu yang kental pada diri Andrea Hirata menjadikan dirinya seolah-olah seorang seniman kata yang menyajikan semua hal dengan begitu dramatis, bersajak dan tak putus arah selama membaca dari satu episode perjalanan hidup nya bersama kawan-kawannya sang-laskar pelangi.

Perjalanan hidup yang pahit dan getir dipadu dengan pengalaman bersama menjadikan kepahitan dan kegetiran hidup menjadi lebih berwarna. Pewarnaan itu dirangkai melalui sebuah alunan kata-kata yang indah sehingga para pembaca novel bisa sebentar tertawa sebentar menangis dan sebentar mengerenyitkan dahi. Sungguh sebuah novel yang indah. Maka memang tidak salah, waktu pun bisa bergulir dengan tanpa terasa ketika orang membaca novel tersebut. Saya sendiri hanya membutuhkan waktu semalam saja untuk bisa menyelsaikan novel tersebut.

Dari sana saya berfikir, ternyata membaca itu bisa asyik. Biasanya kita akan mulai merasa ngantuk kala sedang membaca. Baru lima sampai lima belas menit kita membaca, serangan ngantuk pasti akan datang dengan cepat. Tetapi membaca dengan asyik, maka semalaman tak tidur pun kita akan kuat.

Kunci nya memang ada pada kebiasaan itu sendiri. Dengan kita membiasakan diri untuk setiap hari berusaha membaca maka rasa mengantuk itu akan hilang, ataupun dalam bahasa lainnya daya tahan mata kita akan menjadi lebih kuat karena telah terbiasa untuk dibawa membaca buku, sehingga selain kita menjadi mempunyai banyak pengetahuan kita pun telah terbiasa membaca buku. Dan ketika bergaul dengan siapapun, bahkan dengan orang yang lebih pintar dari kita, karena kita sudah biasa membaca kita tidak terlalu sulit beradaptasi dan ketinggalan jaman.

Selain itu, dengan banyak membaca, sebenarnya kita telah berusaha untuk memerdekakan diri dari yang namanya Kebodohan. Ketika kita sulit dari penjajahan ekonomi dan budaya, maka keluar dari Penjajahan Kebodohan adalah merupakan salah satu jalan keluar guna merdeka dari penjajahan ekonomi dan budaya.
1

PENGANGGURAN DENGAN SERIBU MIMPI

Aku adalah seorang pengangguran.
Aku mempunyai banyak mimpi namun tak tahu cara mewujudkannya.
Aku ingin kaya tapi aku malas bekerja.
Ini lah aku sang pengangguran yang punya seribu mimpi.

Indah nya mimpi-mimpi ku 
Saking indah hingga aku malas untuk bangun 
Malas untuk makan 
Kecuali makanan nya sudah siap.

Aku sang pemimpi.
Yang berangkat gagah keluar rumah
Pergi seperti pekerja
Pulang seperti pengusaha

Aku sang pemimpi 
Yang kuliah nya belum juga usai 
Yang bayaran nya terus bertambah 
Yang wisuda nya entah kapan

Aku lah sang pemimpi yang pengangguran
Calon mertua ku sudah tak sabar
Calon istriku sudah cinta mati
Namun aku masih punya mimpi
Mimpi yg harus diwujudkan tanpa tahu caranya
0

“SEPUCUK SURAT UNTUK TUHAN”

Tuhan, aku lelah dengan semua ini. Kapan semua ini akan berakhir? Kapan semua ini akan selesai? Tak ada kah yang bisa aku lakukan untuk memperbaiki keadaan yang melelahkan ini? Atau kah aku hanya harus diam melihat semua kerusakan yang diakibatkan nafsu besar manusia? 

Apa yang harus kulakukan Tuhan? Menunggu Utusan-Mu sangat menguras kesabaran ku. Entah berapa ribu lagi manusia yang harus mati setiap hari karena kekejaman manusia-manusia yang mengatasnama kan Perdamaian Dunia dan Idiologi. Berapa ribu orang lagi manusia yang harus mati sia-sia karena kelaparan yang disebabkan oleh ketidak becusan pemimpin-pemimpin Negeri nya. 

Aku lelah Tuhan, tolong lah hamba mu ini. Berikan sedikit rasa sabar pada hamba Mu ini yang sedang berada dalam masa kelelahan dan hampir putus asa. Aku sangat lelah Tuhan, tak ada kah yang bisa memberikan ku jaminan waktu kapan Dia akan turun ke Bumi ini? Jangan biarkan hamba-Mu ini menjadi hamba yang berputus ada Ya Tuhan,,,,karena putus asa sama dengan mati sebelum mati.

Tak lelah kah Engkau melihat angkara murka, kejahatan, perbuatan-perbuatan hina, dan kemaksiatan yang terus-terus merajalela di muka bumi-Mu ini ya Tuhanku….??? Tak menyesalkah Engkau mengangkat para pemimpin di Negeri-negeri Mu yang tak ber-amanah kepada Tugas dan Tanggung Jawab nya?

Bukan masalah Pengetahuan-Mu yang aku tak inginkan, tapi menjadi orang yang sedikit lebih tahu membuat ku merasa terbebani Ya Tuhanku… aku bersyukur menjadi hamba yang diberi sedikit pengetahuan oleh Mu Ya Tuhan, namun semua terasa menyiksa ketika hati dan mata ku diharuskan melihat sesuatu yang tak ingin ku lihat. Penderitaan, Kelaparan, Kemalangan, dan berbagai hal yang tak semestinya dirasakan oleh para umat-Mu yang beriman padamu.

Tolonglah Tuhan, hapuskan air mata itu!! Air mata teman, saudara, dan sahabat-sahabat ku sesama muslim, dimanapun dia berada dan apapun bentuk kemalangan nya. Engkau lah pelipur lara dan sedihku,,,,Engkau lah awal dan akhir ku. Hanya Kepada-Mu aku memuja, dan hanya Kepada-Mu aku mengemis pertolongan. Kepada-Mu aku berlindung dari segala mara bahaya dan kemalangan.
0

“HEBOH NGE-BLOG”

Hahahahaa,,,,,geli memang melihat kelakuan teman-teman saya akhir-akhir ini. Bukan bermaksud menertawakan namun memang begitulah keadaannya. Akhir-akhir ini semua teman-teman saya dan termasuk saya sedang gemar dengan hoby baru kami semua yaitu nge-blog. 

Nge-blog bukan hal baru memang, tapi terasa demam seperti ini adalah sesuatu yang baru. Ada sebuah nuansa yang lebih hangat diantara teman-teman saya semua tentang bagaimana rasanya nge-blog diantara teman-teman saya yang hari ini nge-blog. Setiap hari pemandangan yang terjadi adalah teman-teman saya semua men-share alamat link mereka ke facebook agar dilihat dan dikunjungi oleh teman-teman mereka semua yang melihat. 

Belum lagi ada yang setiap hari kerjanya hanya menghitung jumlah pengunjung yang datang ke blog nya. Asyik memang, karena semakin banyak yang datang ke blog kita artinya semakin mungkin juga orang berkomentar atas sesuatu yang kita posting di blog kita. Dan anda tahu sangat bahagia rasanya jika blog kita ada yang berkomentar didalamnya.

Adapula yang kerjanya memposting video-video peristiwa – peristiwa terkini. Yang lainnya adapula yang kerjanya membuat template untuk blog nya agar makin kinclong. Dan yang paling kasihan adalah yang membuat blog tapi beda tempat blog. Dia kebingungan sendiri menemukan widge-widget nya karena yang jadi referensi nya adalah teman-temannya yang satu jenis blog sedangkan dia menggunakan jenis blog yang lain.

Nge-blog memang asyik, dengan nge-blog kita bisa menuangkan ide dalam pikiran kita menjadi sebuah tulisan dan membagikan nya ke seluruh dunia. Karena dengan jaringan dunia maya, tulisan kita bisa diakses siapa saja dan dari mana saja di belahan dunia manapun. Apapun isi tulisan anda, baik itu hanya berupa puisi, cerita lucu, fiksi, sajak, prosa, opini, ataupun hasil rangkuman bahan kuliah yang anda share itu di blog, tidak ada batasannya. Semua sah dan semua gratis – itu pun jika anda menggunakan blog gratis…. Hehehehee…

Untuk diri saya sendiri, ada kenikmatan yang bisa saya rasakan ketika nge-blog. Saya bisa berteriak – teriak sepuasnya mengutarakan ketidak puasanan saya terhadap kepemimpinan SBY misalkan. Daripada saya berteriak-teriak sendirian di jalanan lebih baik saya berteriak di blog dan tidak ada satupun yang melarang atau menahan saya.

Disamping itu saya kemudian menemukan “gaya” saya sendiri dalam menulis. Saya menemukan karakter saya yang terus saya asah disetiap tulisan yang saya buat. Saya dan teman-teman saya semua pernah melaksanakan training jurnalistik, dengan materi yang sama dalam training tersebut, tetapi tidak sama dalam gaya dan karakter penulisan. Syukur sebenarnya ketika ada “mainan baru” ini. Semua menjadi lebih sibuk memikirkan apa yang akan diposting dari memikirkan perut yang lapar dan membicarakan orang lain.

Syukur karena di Bulan Ramadhan ini aktifitas kami (saya dan teman-teman) bisa dipermudah oleh Yang Maha Kuasa untuk ber-kreativitas atas semua tulisan – tulisan kami. Semoga hoby yang tidak baru ini bukan merupakan sebuah hoby yang sesaat. Karena meskipun tidak menghasilkan, namun minimal kesibukan ini disuatu saat nanti melahirkan sebuah hasil yang lebih berharga dibanding nilai mata uang manapun. Karena karya yang akan kita hasilkan justru akan lebih membuat kita dikenal dibanding jumlah uang yang besar sekalipun.
0

RAMADHAN YANG PALING ASYIK YA DI INDONESIA #6

Pernah mendengar Istilah “Ngabuburit”? Mungkin bagi anda semua warga jawa barat istilah tersebut sudah tidak asing lagi. Di setiap Bulan Ramadhan datang aktivitas itu sering dilakukan guna menunggu waktu datang nya berbuka. Ngabuburit berasal dari kata Burit atau Sore dalam bahasa Indonesia. Sore adalah waktu yang menunjukan waktu berbuka puasa. Jadi ngabuburit adalah segala macam kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang sedang berpuasa guna menunggu waktu datang nya berbuka.

Ketika seseorang sedang Berpuasa, yang artinya dia sedang melakukan sebuah ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya, maka segala aktivitas yang dia lakukan hendaknya merupakan sebuah aktivitas yang baik/positif. Aktivitas positif ini banyak jenis dan macam nya, namun yang lebih penting dan sedikiti gampang kita ambil sample/contoh apa itu perbuatan positif ialah tidak berboros ria.

Kenapa berboros ria yang saya ajukan sebagai contoh? Aktivitas ngabuburit sekarang ini telah resmi diartikan atau sama dengan jalan-jalan sore. Seperti jika kita berbicara bermalam mingguan maka selalu identik dengan jalan-jalan membawa seorang pacar. Jika kita mengajak orang untuk ngabuburit maka dalam benak pikiran teman kita bahwa kita akan mengajak untuk jalan-jalan sore dengan menggunakan motor tanpa jelas arah dan tujuan dan hanya menghabiskan bensin saja.

Jalan-jalan sore tanpa tujuan itu sama dengan perilaku berboros ria. Pertama dia jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas, kedua dia menghamburkan bensin untuk jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas. Bukankah itu perilaku yang tidak positif? Jika kita kalikan orang yang ngabuburit itu sebanyak 500 orang dikalikan minimal pemakaian bensin satu liter sebesar Rp. 4.500,00 maka akan kita dapatkan sebanyak Rp. 2.250.000,00 yang dihamburkan setiap sore. Dan apabila kita kalikan sebanyak 30 hari maka akan kita dapatkan uang yang begitu saja dibakar tanpa tujuan yang jelas sebanyak 67.500.000,00. Jika keadaan nya sudah begini, saya lebih sepakat Pemerintah mencabut Subsidi untuk Motor…. Hehehehe….:D

Sebenarnya dari kata Ngabuburit kita tidak bisa langsung mengartikan bahwa Ngabuburit itu sama dengan jalan-jalan sore dengan menggunakan motor. Apakah kita tidak bisa menunggu waktu berpuasa dengan berdiskusi misalkan? Atau melakukan segalam macam hal yang tidak berboros ria itu menurut saya jauh lebih baik ketimbang hanya menghabiskan bensin di jalan tanpa arah dan tujuan yang jelas.

Belum resiko kecelakaan yang harus diterima oleh semua orang dijalan. Karena harus kita akui bahwa setiap orang di jalanan Indonesia ini masih memiliki rata-rata kesempatan untuk kecelakaan yang sama dimana pun baik yang disebabkan oleh kerusakan kendaraan ataupun human error. Maka dari itu selagi kita bisa mencegah semua hal yang buruk kepada kita maka alngkah lebih baik kita menjaga semua itu sebelum terjadi pada kita. Wassalam.
0

RAMADHAN YANG PALING ASYIK, YA DI INDONESIA #5

Sekali lagi saya menemukan hal-hal yang menakjubkan sekaligus mengenaskan yang terjadi di Indonesia khususnya pada Bulan Suci Ramadhan ini. Jumlah Penduduk yang mayoritas beragama Islam menjadikan Negara ini seperti Negara Islam. Dengan umat muslim sebagai mayortitas, artinya apabila semua muslim di Indonesia bersatu dan dapat disatukan maka itu semua menjadi sebuah kekuatan yang sangat luar biasa. Jumlah Penduduk Muslim yang begitu banyak di Indonesia ini merupakan sebuah asset berharga bagi berbagai pihak yang mempunyai kepentingan. 

Terlepas itu kepentingan ekonomi, politik maupun kepentingan lain. Kepentingan – kepentingan ini kemudian dipeta kan kedalam berbagai bentuk dan cara agar bisa dipetik manfaat bagi mereka-mereka yang memiliki kepentingan tersebut. Dan apabila dimanfaatkan untuk sebuah kepentingan politik maka itu merupakan kekuatan yang besar.

Seperti hal nya di tahun ini, dimana pesta demokrasi seperti Pilpres, Pilgub Jabar dan Pilbup yang semakin sudah dekat, dan selayaknya Sistem Demokrasi yang membutuhkan suara rakyat guna memenangkan hajatan demokrasi nya, maka semua orang yang mempunyai kepentingan melakukan berbagai bentuk kampanye yang tentunya menggunakan symbol-symbol ke-agama-an seperti menggunakan Baju Koko, memakai Peci dan membawa Sajadah dengan latar belakang masjid dan ada ayat-ayat Al-Qur’an pula yang ditulis supaya membuat yang melihat tambah yakin. Symbol-symbol itu digunakan dengan maksud memperlihatkan kepada masyarakat bahwa dirinya adalah Pemimpin yang religious, pemimpin yang sholeh, dan pemimpin yang bisa dipercaya (amanah).

Biasa kita lihat itu di Baligho di pinggir jalan. Di kalender-kalender, di di jadwal Imsakiyah dan di Koran-koran berbentuk ucapan selamat menunaikan Ibadah Shaum di Bulan Ramadhan. Selain itu, nanti di akhir Bulan Ramadhan, mereka pun akan mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri dan sebagainya. Biasanya disertai dengan kata-kata “mari kita sambut kemenangan” yang begitu-begitu lah… hehehe…:D.

Kenapa itu semua dilakukan oleh para orang-orang politik tersebut? Intinya sih mereka semua ingin merebut simpati masyarakat agar nanti di Pilkada-pilkada memilih mereka sebagai Pemimpin Rakyat berikutnya. Kenapa mereka memasang foto-foto mereka disana? Kalo menurut saya, karena mereka tidak pernah berbuat apapun untuk Rakyat sebelumnya. Maka nya mereka hanya mencoba untuk merebut simpati rakyat, karena tak ada yang bisa mereka buktikan pada rakyat.

Hebatnya para Politisi itu melakukan Politisasi Bulan Ramadhan agar bisa mendongkrak citra dan rating mereka di mata masyarakat tanpa mengeluarkan kinerja politik yang riil dalam upaya mereka memperjuangkan aspirasi, pendapat, keinginan dan kebutuhan masyarakat. Mereka hanya memajang foto seakan yakin bahwa masyarakat akan memilih mereka dengan hanya menempelkan foto-foto mereka.

Kenyataan nya yang terjadi adalah, masyarakat hari ini sudah pintar memberikan suara mereka kepada siapa yang benar-benar memberikan kinerja politik nya dengan yang hanya numpang temple foto di spanduk dan baligho. Bukti nyata kuat adalah kemenangan Jokowi-Ahok melawan Foke – Nara di PilGub DKI beberapa waktu yang lalu. Bukan lagi perang Baligho dan Spanduk yang terjadi disana, melainkan perang Ide dan Gagasan membangun Jakarta (Jokowi – Ahok) melawan Kekuatan Uang (Foke-Nara).

Masyarakat sekarang sudah pintar bagaimana memanfaatkan situasi Pilkada semacamnya, apabila ada yang memberi uang, maka mereka akan terima, tetapi untuk urusan memilih itu urusan yang beda lagi di TPS nanti. Jadi upaya-upaya pembodohan dengan melakukan pencitraan seakan-akan bahwa dirinya adalah orang yang shaleh melalui pemasangan spanduk dan baligho adalah hal yang salah kaprah. Siapapun orang nya bisa saja memasang spanduk dan baligho disaat bulan ramadhan tanpa perlu menjadi Politisi asalkan memiliki dana yang cukup. Hehehehe…..:D
0

RAMADHAN YANG PALING ASYIK YA DI INDONESIA #4

Ketika umat muslim di Indonesia sedang menunaikan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, banyak yang tidak menyadari bahwa Uang begitu banyak berputar dari awal bulan hingga akhir Ramadhan. Banyak nya uang yang berputar ini tentu tidak serta begitu saja terjadi secara alamai, tapi perputaran uang yang sangat besar ini merupakan hasil dari “by design”. 

Siapa yang mendesain ini semua? Apa tujuan nya? Tentu saja yang mendesain ini semua adalah Para Pemegang Modal. Para pemegang modal ini mendesain agar semakin banyak uang yang berputar maka semakin banyak pula yang masuk ke kantung para pemodal tersebut.

Coba kita bayangkan apa yang biasa kita lakukan di Bulan – bulan biasa? Apakah kita berbelanja sebesar di Bulan Ramadhan? Tidak percaya? Jika anda yang sudah biasa berpuasa sunnah di hari senin dan kamis atau puasa sunnah Nabi Daud, apakah anda begitu bernafsu seperti di Bulan Ramadhan ini?

Keinginan – keinginan akan makanan, pakaian, perlengkapan – perlengkapan ibadah yang serba baru lebih besar muncul di Bulan Ramadhan ini. Keinginan untuk membeli makanan untuk berbuka puasa sangat banyak. Dari mulai kolak hingga es buah-buahan. Kemudian makanan-makanan ringan sampai minuman jus seperti begitu nikmat terasa di kerongkongan apabila dibayangkan pada waktu berbuka puasa. Padahal, sebagaimana orang yang berpuasa, hanya dengan meminum air putih segelas saja, perut kita sudah akan sangat kekenyangan sekali. Padahal ketika siang hari berpuasa, semua hal yang terasa enak begitu kita inginkan.

Begitupula dengan pakaian – pakaian baru. Semua jenis pakaian baru muncul di Bulan Ramadhan dengan aneka diskon yang menggiurkan. Padahal apa bedanya memakai pakaian baru di Idul Fitri dengan pakaian baru di bulan – bulan biasa? Tidak ada bedanya sama sekali.

Semua yang terjadi itu bukan tanpa sebuah “desain” yang hebat dari para pemilik modal itu. Mereka bersama-sama mendesain hal tersebut guna mengeruk keuntungan untuk mereka semua. Benarkan begitu nikmat nya Minuman-minuman yang dikemas dan di iklankan itu? Benarkah begitu enak makanan-makanan yang di iklankan itu? Benarkah begitu penting untuk memakai pakaian baru di Hari Idul Fitri?

Dan hal yang paling mengenaskan dari itu semua, semenjak kita anak-anak lah kita mendapat dan dijejali oleh pemikiran Hedonisme itu. Melalui televise itu lah semua nya dilakukan. Melalui televise itulah sistem kepitalisme dan hedonism itu di-create dalam benak pikiran anak-anak Indonesia sejak masih kecil. Kenapa? Karena Orang muslim yang paling banyak itu ada di Indonesia.
1

RAMADHAN YANG PALING ASYIK, YA DI INDONESIA #3

Indonesia merupakan Surga bagi semua orang yang bersyukur akan Anugerah Tuhan pada Negeri ini. Dengan jumlah Penduduk Muslim terbesar di Dunia, hari –hari besar Agama Islam termasuk Bulan Ramadhan dan Idul Fitri menjadi surga yang sangat Indah bagi semua orang yang ingin memetik untung. 

Setiap kali Bulan Ramadhan tiba, dimana pun tempat nya semua orang yang ingin memetik dan mencari untung bisa mendapatkan nya. Apabila Bulan Ramadhan tiba, yang di bulan-bulan lain tidak berdagang pun berubah menjadi Pedagang. Ajaran Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan apabila berbuka Puasa disarankan untuk berbuka dengan yang manis memberikan dorongan kepada semua orang untuk menikmati manis nya memetik rupiah dari berjualan aneka makanan yang berasa manis.

Hampir di semua tempat, pedagang menjajakan aneka makanan yang manis. Kolak, Manisan Buah, Kolang kaling adalah berbagai contoh makanan yang banyak dijajakan di Bulan Ramadhan. Sebenarnya, di bulan-bulan biasa pun makanan seperti itu biasa kita jumpai pula. Namun di Bulan Ramadhan ini, makanan-makanan tersebut seperti Jamur di musim hujan.

Yang lebih aneh lagi adalah, semua pedagang yang menjajakan makanan itu kebanyakan bukan merupakan pedagang yang sudah biasa berdagang di bulan-bulan yang lain. Mereka adalah pedagang “gadungan” yang berusaha mengais rezeki di Bulan Ramadhan ini. Artinya adalah, ada sebuah iklim berwirausaha yang baik di Indonesia yang tumbuh ketika Bulan Ramadhan.

Dan baik nya orang-orang Indonesia di Bulan Ramadhan ini adalah mereka tidak kenal takut dengan kebangkrutan ketika dagangan mereka tidak laku atau tidak habis terjual. Para pedagang ini akan dengan sangat senang hati memberikan dagangan nya apabila tidak habis kepada tetangga mereka.

Yang saya merasa heran dalam benak saya adalah, mereka yang berdagang ini seperti tidak mempunyai rasa ke khawatiran akan nasib dagangan mereka. Tidak ada ke khawatiran akan laku atau tidak dagangan mereka, tidak khawatir dagangan mereka akan habis atau tidak. Ini dibuktikan dengan dari mulai awal bulan ramadhan hingga menjelang akhir ramadhan mereka tetap berdagang meskipun kadang dagangan mereka tidak habis.

Secara hitung-hitungan materi, jika modal saja tidak kembali bagaimana akan mau kita untuk berdagang kembali. Tapi tidak dengan pedagang-pedagang makanan di Indonesia ini. Mereka setiap hari berdagang dengan dagangan yang sama dari awal bulan Ramadhan hingga menjelang akhir bulan Ramadhan. Sungguh luar biasa fenomena kecil namun menarik ini.

Dalam sebuah hadits Nabi dikatakan bahwa “Barang siapa yang member makan orang berpuasa di Bulan Ramadhan mendapatkan pahala yang sama dengan orang berpuasa”. Artinya adalah, bahwa Orang Indonesia terutama Muslim di Indonesia telah meng-internailisasikan Nilai-nilai luhur Agama nya kedalam dirinya sehingga ketika datang Bulan Ramadhan ini mereka bisa berdagang sekaligus bisa beramal. Ibarat kata pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Bisa mengais rupiah dan sekaligus bisa berbagi untuk sesama.
0

RAMADHAN YANG PALING ASYIK YA DI INDONESIA #2

Indonesia negara yang unik dan asyik. Dengan jumlah Warga Muslim yang sangat besar sekali (mayoritas), maka mau tak mau bisa dikatakan bahwa Hajat Umat Muslim ini sama dengan Hajat Negara. Ketika hampir semua warga negara nya ber agama islam maka apa yang menjadi urusan umat islam menjadi urusan Negara seketika itu.

Di bagian pertama judul tulisan ini saya sudah mengemukakan bagaimana Pemerintah di Negara ini harus memutar otak guna menyediakan kepentingan dan kebutuhan umat muslim selama sebulan beribadah puasa di Indonesia dan bagaimana Pemerintah Negara ini (harus) bekerja keras guna menyiapakan itu semua tanpa perduli siapa Pemimpinnya (Presiden).

Karena Negara pun ikut bersusah payah di Bulan Ramadhan ini, maka begitupun dengan semua Industri Hiburan di Negara ini. Tak ada satupun Televisi Swasta di Negara ini yang berusaha memanjakan Semua Pemirsa di Tanah Air baik ketika waktu Santap Sahur sampai nanti waktu nya berbuka puasa.

Puluhan Stasiun Televisi Swasta berlomba menaikan rating acara mereka dengan menggunakan berbagai cara, baik itu dengan membagikan uang dengan kuis. Mengundang bintang tamu yang terkenal hingga berebut hak siar pertandingan sepak bola yang disiarkan ketika santap sahur. Karena jaminan mutu apabila sebuah televisi swasta mendapatkan hak siar pertandingan sepak bola manca negara apalagi yang bertanding tim besar maka bisa dipastikan acara yang lain kalah.

Hal yang lajim terjadi di Bulan Ramadhan ini adalah bagaimana semua acara Televisi di waktu Santap Sahur itu menyajikan Hiburan Komedi. Para comedian tanah air menjadi sangat kebanjiran job di Bulan Ramadhan tiap tahun nya. Komeng, Sule, Andre, Adul, Trio Narji, Wendy dan Deni serta Olga Syahputra sangat sibuk sekali di bulan ini. Mereka bekerja bagaimana caranya memuaskan para penonton di rumah yang sedang santap sahur. Selain itu, Tabligh Akbar juga sangat sering dilaksanakan. Para Ustad baru sampai Ustad lama silih berganti di Televisi mengisi acara Tabligh. Dari Ustad yang bayarannya murah sampai Ustad yang bayarannya selangit mencoba memanjakan pemirsa Rakyat Indonesia guna mengarungi Bulan ini dengan tetap hati yang senang dan gembira.

Intinya adalah, Warga Muslim di Indonesia tidak akan pernah berkekurangan apapun ketika menjalani Ibadah Puasa di negara ini. Secara kebijakan Pemerintah, mereka telah berupaya untuk menjaga ketersediaan kebutuhan selama kita berpuasa. Secara Hiburan, pihak Industri Hiburan di Indonesia sudah menyiapkan jauh-jauh hari, agar rakyat Indonesia tidak mengalami kekurangan akan hiburan di Bulan Ramadhan ini dari awal Ramadhan sampai akhir Ramadhan. Dari mulai santap sahur sampai berbuka puasa.
0

RAMADHAN YANG PALING ASYIK, YA DI INDONESIA

Indonesia merupakan sebuah Negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia. Meskipun Indonesia bukan Negara Muslim, tetapi dengan jumlah yang begitu besar dan secara Historis memiliki sejarah yang panjang dalam upaya perebutan dan perjuangan Kemerdekaan Bangsa ini maka Umat Muslim memiliki tempat yang khusus di negara ini. 

Dengan jumlah yang sangat besar, maka di setiap Perayaan Hari Besar Agama nya di negara ini, menjadi satu persoalan dan memiliki cerita-cerita yang tak kunjung membuat Pemerintah harus memutar kepala guna menyediakan kebutuhan rakyat nya agar berjalan dengan baik dan lancar. 

Contoh kasus dalam Hari Besar Idul Adha, dimana Pemerintah selaku pengatur kebijakan mengenai Pemberangkatan Haji, Pemerintah begitu sibuk mengurus mengenai Haji ini, sampai-sampai untuk Urusan Ongkos Naik Haji (ONH) nya saja Pemerintah mengatur nya dalam Aturan tersendiri. Mulai dari Maskapai Penerbangan dan masalah Penginanapan Jemaah di Mekkah, Pemerintah sibuk turun tangan agar semua keperluan para Jemaah Haji bisa terhandle dengan baik dan tidak ada kekurangan. Belum lagi mengatur mengenai kuota Haji yang terus bertambah dari tahun ke tahun, sampai-sampai di Subang sendiri, waiting list untuk jemaah haji sampai tahun 2017. Jadi apabila anda ingin berangkat haji, maka anda harus menunggu sampai tahun 2018 nanti baru anda bisa dapat tempat untuk naik haji. Lain lagi dengan urusan di dalam Negeri pada saat Idul Adha, Pemerintah pun harus menyediakan stok Hewan Kurban agar jangan sampai kekurangan, karena di tanggal 10 – 13 Dzulhijah dalam kaleder Hijriah, kebutuhan akan hewan kurban yaitu Kambing dan Sapi harus benar-benar tersedia dengan cukup.

Itu untuk Hari Raya Idul Adha, belum untuk hari raya idul fitri. Pemerintah harus benar-benar memutar otak bagaimana caranya stok bahan pangan seperti sembako, bumbu-bumbu dapur, rempah-rempah sampai lauk pauk benar-benar tersedia dari awal bulan Ramadhan hingga sampai puncak nya di Hari Raya Idul Fitri. Bayangkan saja, selama sebulan penuh, umat muslim Indonesia melakukan ibadah puasa dan selama itu pula Pemerintah harus bisa menjaga agar kebutuhan Rumah tangga rakyat Indonesia bisa terpenuhi tanpa kekurangan disamping menjaga agar harga-harga kebutuhan rumah tangga tersebut tidak melonjak akibat permintaan pasar yang melonjak tinggi.

Yang paling sering kita jumpai di setiap Ramadhan adalah perbedaan penetuan tanggal dimulainya Ramadhan dan akhir Ramadhan atau Idul Fitri. Selalu terjadi perbedaan antara Pemerintah dengan Ormas Muhammadiyah. Karena Pemerintah ini berpatokan kepada Ormas NU, dan antara NU dan Muhammadiyah sering berbeda, maka berbeda lah pula dalam penentuan Awal puasa.

Yang paling lucu yang saya ingat seperti kejadian tahun kemarin. Disaat semua rakyat sudah yakin dengan penetuan tanggal akhir bulan ramadhan adalah hari esok, pemerintah mengumumkan bahwa Ramadhan baru berakhir dua hari berikut, sementara semua Ibu-ibu rumah tangga sudah terlanjur memasak guna kebutuhan di hari raya idul fitri. Belum lagi yang sedang takbiran di masjid-masjid terpaksa harus berhenti karena besok belum Idul Fitri. Sedangkan untuk yang berpatokan kepada Muhammadiyah, ya mereka tetap melanjutkan Bertakbir namun tidak dikeraskan.

Indonesia memang memiliki jumlah muslim terbesar di dunia, juga memiliki banyak perbedaan mazhab dan fiqih di para jemaah nya. Bagi yang memilih NU sebagai patokan fiqih nya, ya berarti ototmatis mengikuti Pemerintah, sedangkan yang memilih Muhammadiyah sebagai panutan fiqih nya berarti berbeda dengan pilihan umat muslim di Indonesia. Banyak pihak yang sangat menyayangkan kenapa terjadi perbedaan diantara sesama umat muslim. Setelah perbedaan itu terjadi dalam mazhab dan fiqih, mereka yang merasa perduli terhadap persatuan umat muslim di Indonesia ini berfikir bahwa untuk Ramadhan dan idul fitri itu ya bisa sama-sama lah. Hehehee…..:D
0

CIKEAS; CENDANA DI JAMAN REFORMASI

 Dijaman orde baru dulu, apabila kita mendengar ada orang suruhan “cendana” pasti kita akan langsung bergidig bulu kuduk kita. Takut, seram dan tidak bisa berbuat apa-apa apabila terjadi sesuatu yang diakibatkan oleh orang yang menjadi suruhan “Cendana” tersebut. Karena orang yang mengaku suruhan “Cendana” pastilah membawa pesan dari Pak Harto atau tidak membawa pesan dari Keluarga Cendana yang merupakan anak atau sanak family Soeharto itu sendiri.

Istilah Cendana kemudian menjadi semakin menyeramkan dari hari kehari seiring dengan makin kejam nya rezim pemerintahan soeharto. Pembunuhan, Penculikan, Penembakan dsb menjadi sebuah hal yang bisa terjadi kapan pun dan dimanapun terhadap siapapun. Cendana menjadi bagaikan “Istana” tidak resmi nya Soeharto beserta Kroni-kroni dan pendukung setia Soeharto.

Istilah Cendana juga menjadi sebuah hal yang bisa menggambarkan hubungan dekat dengan Soeharto. Semisal “Orang dekat Cendana”, “Orang dalam Cendana” yang artinya orang tersebut merupakan orang yang mempunyai akses kedalam lingkungan keluarga Cendana. Sejak bergulirnya reformasi 98, istilah Cendana mungkin agak berkurang disebutkan orang, dikarenakan turun nya Soeharto. Orang jarang lagi membicarakan mengenai istilah cendana sekalipun. Diganti nya Soeharto oleh Habibie pun tidak lantas kemudian mengganti Istilah Cendana dengan kediaman Habibie, begitupun dengan masa pemerintahan Gus Dur dan Megawati. Baru dijaman rezim SBY, kita mengenali istilah yang sama guna menunjuk tempat kediaman seorang Presiden dan kroni-kroni nya yang dijadikan sebagai sebuah tempat rujukan dan berkumpul serta menyiapkan sesuatu. Istilag itu kini disebut CIKEAS.

Ya, CIKEAS, sebuah kawasan yang berada di Bogor itu menjadi sebuah kawasan yang identik dengan Istilah Cendana di Jaman Soeharto dan Orde Baru dahulu. Memang tidak seseram istilah Cendana dahulu, namun apa yang ditunjukan oleh SBY dimasa Pemerintahannya kini seolah seperti ingin menunjukan hal yang serupa. Misalkan untuk menjadi seorang Menteri, SBY dan Boediono memanggil para Kandidat Menteri nya tersebut ke Cikeas guna melakukan wawancara dan menandatangani sebuah “fakta integritas” meskipun sebenarnya jika kita perhatikan, adegan – adegan yang dilakukan ditahun 2009 itu tidak lebih seperti “opera sabun” murahan yang lebih diagungkan upaya pencitraan nya saja.

Lebih hari itu, SBY membuat nama Cikeas sebagai sebuah kode guna memenangkan pemenangan politik atau pemenangan hal - hal tertentu. Misalkan apabila seseorang sudah mendapat “restu cikeas”, maka dia sudah dipastikan mendapat restu dari raja cikeas itu sendiri guna mendapatkan sebuah jabatan tertentu, karena tanpa restu dari cikeas, semua jabatan strategis di Negara ini sangat sulit buat didapatkan secara biasa. Dan harus anda tahu, bukan SBY lah yang menjadi raja disana, tapi adalah sosok Ani Yudhoyono lah yang menjadi Kepala di Istana kedua SBY itu. SBY seperti menjadikan Cikeas panggung opera guna berakting dan melakukan berbagai hal dengan background Cikeas nya.

Tak salah memang apa yang dilakukan oleh SBY, toh itu semua sah-sah saja. Asalkan tidak menjadikan nama “cikeas” itu menjadi sebuah kode guna menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan dari kekuasaan. Toh kekuasaan SBY tidak akan sampai 3 tahun lagi, dan apabila sudah selesai menjadi Presiden, nama Cikeas pun tidak akan lagi identik selamanya menjadi sebuah nama tempat yang Identik dengan SBY dan kroni.
0

DEMOKRASI MENURUT SAYA; SEBUAH CATATAN PRIBADI

Beberapa hari yang lalu saya mendapat kan short message service (sms) berupa sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang dikirim oleh seorang adek angkatan yang sedang melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS). Isi pertanyaan tersebut adalah “Apa itu Demokrasi?”. Saya sadar pertanyaan itu sangat singkat sekali, hanya tiga kalimat yang dituangkan dalam pesan tersebut, tapi penjelasan mengenai pertanyaan itu tak sesingkat jawabannya. Setelah berulang-ulang kali mengetik sms lalu kemudian berulang-ulang pula menghapus nya, akhirnya saya menemukan jawaban yang cukup mewakili pemahanam saya mengenai apa itu demokrasi. 

Jawaban dari pertanyaan “Apa itu demokrasi” itu sendiri adalah
“Demokrasi adalah sebuah sistem dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara dimana setiap orang yang hidup dalam sistem tersebut memiliki Kemerdekaan dan memiliki kesempatan untuk berbicara, menyatakan pendapat, berpolitik dan juga memiliki kesempatan yang sama untuk Sejahtera”. Itulah jawaban saya tentang pertanyaan “Apa itu Demokrasi?”. Jika anda semua bertanya menurut pendapat siapakah saya memberikan jawaban tersebut, saya akan menjawab bahwa itulah demokrasi yang saya pahami dan yakini dalam hati.

Demokrasi sebagai sebuah inti sari kehidupan berbangsa dan bernegara hari ini banyak dilakukan secara proseduran dan mekanisme saja, tanpa dipahami terlebih dahulu secara perorangan/masing-masing individu. Demokrasi yang diajarkan kepada kita adalah Pilkades, Pilkada Kabupaten/Kota, PilGub/ dan PiLeg dan juga PilPres. Itulah demokrasi yang dijejalkan kepada kepala kita dari pendidikan Menengah hingga di Pendidikan Tinggi. Padahal Substansi dan Essensi dari Demokrasi itu bukanlah hal tersebut. Demokrasi merupakan upaya kita membuat sebuah sistem. Sistem yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegera. Tujuan pengaturan tersebut untuk memberikan Kemerdekaan kepada tiap orang yang hidup dalam sistem tersebut memiliki hak-hak Sipil dan Hak Politik nya dan Hak Untuk Sejahtera (Welfare Right).

Kenyataan nya pada hari ini, semua yang kita rasakan akan dampak dimulainya Reformasi dan berpindah nya kita dari Masa Kegelapan Demokrasi menuju Masa Pencerahan Demokrasi tidak diiringi dengan Peningkatan Kesejateraan Rakyat. Padahal semestinya bahwa Tujuan tertinggi Demokrasi itu bukanlah membuka selebar-lebarnya Pendaftaran Partai Politik, melainkan Terbuka Lebar nya Lapangan Pekerjaan dan Terbuka lebarnya kesempatan Berwirausaha dengan nyama dan aman diseluruh penjuru negeri tanpa terkecuali.

Yang salah dari Demokrasi kita adalah, bahwa Rakyat secara Sistem sengaja dimiskinkan oleh Penguasa dengan tujuan agar Orang Bodoh semakin banyak. Supaya Pendidikan tidak terjangkau dan mengakibatkan pengangguran yang bertambah banyak, yang pada akhir dari tujuan desain itu adalah membuat Suara Rakyat menjadi lebih Murah secara posisi tawar.

Maka menjadi seorang Kepala Daerah bisa dibeli per-suara seharga 50 ribu. Dengan dibelinya suara maka Korupsi menjadi sebuah Keniscayaan. Dengan adanya Korupsi pula Kesejahteraan Rakyat hanyalah sebuah angan-angan belaka. Barangkali memang benar apa yang dikatakan oleh Yudi Latif, bahwasanya Demokrasi kita ini telah terkontaminasi dengan Dusta. Dusta telah menjadi sebuah produk Politik yang diumbar kepada khalayak. Dusta medarah daging dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara sehingga menyebabkan

Pendidikan Demokrasi yang seharusnya diberikan oleh Para Politisi-politisi itu tidak sampai ataupun memang tidak pernah disampaikan. Karena jika memang disampaikan maka rakyat menjadi pintar, dan ketika rakyat pintar maka rakyat tahu mana yang pendusta dan mana yang jujur ataupun rakyat tahu bahwa tidak ada satupun pihak yang jujur dalam proses Ber-Demokrasi kita.

Maka dari itu, Rakyat tidak pernah diberi tahu Apa itu Demokrasi. Supaya rakyat tetap tidak tahu. Supaya rakyat tetap bodoh, agar tetap miskin. Agar tetap bisa dibeli dengan rupiah. Karena jika Rakyat pintar, maka pintu kesejahteraan akan semakin luas. Ketika Pintu kesejahteraan semakin luas, maka Cost Politik itu bukan lagi dinilai dengan sekedar Rupiah, melainkan dinilai dengan Kepercayaan Publik, Integritas yang kuat, Track Record yang panjang. Dan “harga” untuk membeli itu semua lebih mahal dibanding harga Demokrasi saat ini.
0

PENTING NYA MEMPUNYAI SKILL BAHASA ASING DI ERA GLOBALISASI

Disalah satu media online yang mengabarkan tentang perhelatan sepak bola di Benua Eropa saat ini saya membaca sebuah kejadian lucu. Selepas pertandingan antara Italia vs Inggris selesai yang dimenangkan oleh Italia melalui babak adu penalti seorang Wartawan dari Indonesia bertanya kepada Giorgio Chiellini dimana dia bisa belajar bahasa Inggris. Dan lucu nya Chiellini hanya menjawab dia bisa bahasa Inggris karena dia belajar di sekolah. Sebagai seorang pemain bola, Chiellini yang belum pernah bermain di luar Italia apalagi di Inggris tentu nya sangat diburu wartawan hari itu selepas pertandingan. Apalagi kebanyakan Pemain Timnas Italia tidak bisa berbahasa Inggris, dan Chiellini yang bisa berbahasa Inggris tentunya menjadi buruan para wartawan dari mancanegara yang juga tidak bisa berbahasa Italia kecuali wartawan Italia sendiri. 

Dari kejadian diatas saya melihat sebuah hal yang sangat penting. Ternyata, bukan hanya bahasa inggris yang harus kita kuasai. Tetapi bahasa-bahasa lain pun sebenarnya wajib kita kuasai di era sekarang ini. Kenapa? Karena Bahasa Asing itu bukan hanya bahasa Inggris, dan tidak semua orang pula menguasai bahasa Inggris. Coba kita tengok saja orang-orang Jepang misalnya. Mereka banyak yang tidak menguasai bahasa Inggris. Mereka memang lebih senang menggunakan bahasa Jepang nya sendiri.

Di era globalisasi saat ini, dimana semua Negara berlomba-lomba meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di bidang ekonomi, kita seolah terhegemoni oleh jargon “bahasa Inggris adalah Bahasa Internasional”. Dan menguasai Bahasa Inggris adalah sebuah keharusan. Coba kita lihat siapa sebenarnya pahlawan Italia di partai melawan Inggris kemarin. Dia adalah Andrea Pirlo yang sukses membuat mental para pemain Italia kembali naik setelah rekan setim nya yaitu Ricardo Montolivo gagal meng-eksekusi tendangan penalti sebelumnya. Tetapi kenapa malah Chiellini yang banyak diburu wartawan? Kenapa bukan Andrea Pirlo? Apakah karena Andrea Pirlo tidak bisa bahasa Inggris? Lalu kenapa kita yang tidak seharusnya bisa bahasa Italia kan?

Jelas sekali bahwa penguasaan berbagai bahasa akan lebih memudahkan kita guna melakukan apapun. Terlebih bagi wartawan yang sedang meliput di luar negeri seperti melakukan peliputan Sepak bola di Ukraina sana. Begitupun dalam bidang yang lain. Kita masih ingat bagaimana Alm. Gus Dur dahulu semasa menjadi Presiden berkomunikasi dengan para Presiden Negara-negara sahabat tidak menggunakan penerjemah tetapi langsung berkomunikasi dengan beliau sendiri, bahkan dengan para pemimpin-pemimpin dari Negara-negara Afrika. Ini salah satu kredit plus dari seorang Gus Dur.

Berkaitan dengan Globalisasi yang akan kita hadapi sebentar lagi, dimana nanti ketika Ekonomi Global menjadi sebuah Ekonomi yang sangat bebas dan memungkinkan persaingan yang sangat kuat diantara semua Negara-negara di Dunia dan menjadikan setiap orang darimana pun dia berasal bisa bekerja dan mencari nafkah di Indonesia yang akan mengakibatkan persaingan yang demikian keras antara warga pribumi pencari kerja dan warga negara asing yang mencari sesuap nasi pula di Indonesia ini.

Jika hanya akan mengandalkan Skill yang seadanya kemungkinan akan semakin banyak pengangguran yang tercipta di negeri ini. Atau jika hanya mengadalkan kemampuan berada dibelakang meja sebagaimana pendidikan kita mengajarkan bagaimana mencetak para pekerja-pekerja yang hanya siap berada di belakang meja. Dan pada saat itulah kita akan menyadari bahwa Pendidikan kita baik Pendidikan menengah ataupun Pendidikan Tinggi kita telah gagal bagaimana bersaing menghasilkan “worker’s” yang bermutu dan berdaya saing tinggi.
1

DEMAM KOREANISM

Hari ini saya menghadiri sebuah undangan pernikahan. Tepat setelah waktu shalat dzuhur tiba saya mengajak seorang teman untuk menemani. Di tempat pernikahan, setelah selesai menyantap hidangan dan menghisap sebatang rokok, teman saya mengajak untuk segera meninggalkan lokasi karena waktu sudah menunjukan pukul 13 lebih. Hahaa…seperti biasa, teman saya ini sedang gandrung menonton acara serial “protect the boss”, sebuah drama korea tentang cinta segi tiga yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional. 

Yang saya heran, teman saya ini begitu tidak ingin ketinggalan sehari pun untuk menyaksikan serial drama ini. Sampai-sampai dia mencari-cari tempat untuk menonton serial drama ini ketika di secretariat organisasi kami tv nya sedang gangguan.

Hal yang sama pun sebenernya sedang dialami oleh Ibu dan adik saya. Bedanya, ibu dan adik saya menonton serial kolosal, sedangkan teman saya menonton serial modern. Bukan hanya serial drama ternyata yang sekarang sedang digandrungi, melainkan lagu-lagu dan juga Boy Band nya pun laris manis dipasaran Industri Hiburan tanah air. Terakhir BOY BAND terkenal asal Korea “Super Junior” sempat singgah di Indonesia, dan anda sekalian pun tahu bagaimana antusiasme anak muda Indonesia ketika “SUJU” (singkatan dari SUPER JUNIOR) itu melawat ke Negeri ini. Selain itu film-film korea pun banyak beredar di pasar dibanding film-film Hollywood dan Bollywood yang sekitar 5-10 tahun yang lalu begitu merajai Industri per-filman tanah air.

Kembali ke soal serial drama tadi, jika kita lebih kritis terhadap serial-serial drama korea, sebenernya tidak ada bedanya dengan serial drama ataupun sinetron di Indonesia. Adegan-adegan penuh intrik dan kebencian tetap masih ada. Jalan ceritanya pun bisa dengan mudah ditebak. Selain itu, genre film cinta masih juga melekat, malah seringkali justru film-film korea lebih mempertontonkan kemewahan dan gaya hidup yang lebih “wah” dibanding sinetron Indonesia. Jika melihat sisi kecantikan dan kegantengan jelas kita berbeda dengan oran-orang Korea. Kecantikan dan Kegantengan aktris dan aktor Korea tidak bisa dibandingkan dengan kecantikan dan kegantengan artis-artis Indonesia. Ini bukan persoalan soal relatifitas, tetapi melainkan soal cara pandang dan selera. Saya tetap percaya, bahwa Perempuan yang paling cantik itu adalah Perempuan Indonesia. Hehehe….

Hal yang paling masuk akal menurut saya dari kenapa serial – serial Korea laris manis di Indonesia adalah banyak cerita yang lebih Inspiratif dan menyenangkan. Selain itu, latar belakang cerita nya pun lebih Logis dibanding dengan latar cerita film dan serial televisi di Indonesia. Ada salah satu judul sebuah FTV di televisi Indonesia yang saya anggap tidak logis sama sekali. Misal “TUKANG SAMPAH ITU PACARKU” ada pula “SATPAM KU IDOLAKU”. Kemudian judul-judul sinetron di Indonesia pun hanya begitu-begitu melulu, misalkan “CINTA dan ANUGERAH”, “PUTIH ABU ABU”, “YUSRA DAN YUMMA”, “KARUNIA”. Jangan tanyakan jalan ceritanya, tanyakan adegan apa yang paling sering ditayangkan? Adegan kekerasan dimana-mana, scene yang mengumbar kebencian lebih banyak, dan hal-hal yang tidak logis mengenai kehidupan pun banyak.

Yang mungkin bisa dibanggakan adalah di sinetron Indonesia adalah tidak ada adegan seksual dan adegan yang tidak pantas untuk ditonton oleh anak kecil, karena mau tidak mau anak kecil Indonesia pun hari ini sudah menonton sinetron dan FTV. Karena jika menonton serial drama Korea, adegan ciuman dan minum-minum sampai mabuk ada, sangat disayangkan kenapa stasiun televisi masih menayangkan dan tidak men-sensor adegan tersebut karena adegan-adegan tersebut sangat tidak layak ditayangkan dan tidak sesuai dengan kultur Bangsa Indonesia.

Sedangkan yang saya salut dari Industri Hiburan Korea adalah, bagaimana mereka memasarkan produk nya begitu hebat. Sehingga Negara-negara seperti Indonesia dengan sukarela dan terbuka mau menerima dan akhirnya terjangkit paham yang saya sebut #KOREANISM. Menjamur nya BOY BAND dan GIRL BAND di Indonesia pun tidak lepas dari gencar nya promosi BOY BAND asal Korea.

Semoga dengan banyak nya tontonan yang berasal dari korea tidak membuat Industri Hiburan di Indonesia menjadi semakin ciut, tapi justru menjadi semakin terpacu dan berusaha memperbaiki diri untuk lebih berkembang dan maju pesat. Selain itu, Industri Hiburan khususnya Tontonan jangan hanya menjadi hiburan belaka, tetapi bagaimana tontonan juga bisa menjadi sebuah Tuntunan. Minimal, memberi Inspirasi bagi semua orang yang menontonnya. Amin.
0

Bersepeda dengan nyaman

Beberapa minggu ini saya sedang senang ber-sepeda. Hampir setiap sore, jika cuaca subang sedang cerah, selalu saya menyempatkan diri untuk bersepeda. Selain berguna untuk menyehatkan tubuh, ternyata olah raga ber-sepeda ini sangat menyehatkan "mata" dan "dompet". Jika sedang bersepeda di sore hari, banyak saya melihat mojang-mojang dan ABG subang yang juga bersepeda. Selain itu, sepeda juga tak memakai Bahan Bakar Minya (BBM) sehingga, bisa mengirit sejumlah uang. Ibarat Pepatah, sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui. Sehat badan, Sehat Mata, dan Dompet pun sehat. 

Hari ini, ber-sepeda bukan hanya sebagai sebuah olah raga tentunya, tetapi lebih mirip seperti "life style", maka dari itu sekarang ini harga sepeda baru yang bagus bisa mencapai jutaan rupiah. Bersepeda pun bisa dijadikan sebagai sebuah sarana Kampanye guna mengurangi dampak polusi dan Pemanasan Global yang diakibatkan oleh Pembakaran Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Asap Kendaraan bermotor.

Maka tidak salah jika hari ini, bersepeda bisa dianggap sebagai sebuah gaya hidup sehat yang cukup bagus digalakan, sehingga banyak kota dan kabupaten menganggap perlu membuat "CAR FREE DAY" di jalan-jalan tertentu guna memberi kesempatan kepada "GOWESER" yang selalu "terpinggirkan" jika ber-aktifitas di hari-hari biasa karena dianggap mengganggu pengguna Kendaraan Bermotor, padahal kita ketahui bersama, jalan yang kita gunakan adalah hak semua orang, hak warga Indonesia Raya.

Seperti pagi ini, ketika saya sedang ber-sepeda, lajur kiri yang saya gunakan terdapat mobil yang sedang diparkir menggunakan bahu jalan, sehingga harus membuat saya lebih ketengah guna tidak menabrak mobil yang sedang terparkir tersebut. Namun dari arah belakang saya, sebuah Sepeda Motor membunyikan klakson nya dengan sangat kencang dan panjang. Padahal jarak antara saya dan si pengguna kendaraan bermotor sangat jauh, dan saya pikir, dengan jarak seperti itu, dia masih bisa menghindar dan tak perlu membunyikan klakson dengan begitu kencang nya seolah saya ini adalah orang yang tidak "berhak" menggunakan jalan tersebut. Padahal saya, dia dan kita semua punya hak yang sama menggunakan jalan raya dimanapun di negara ini tanpa harus merasa saling mengganggu dan terganggu.

Dari kejadian-kejadian di jalan sewaktu bersepeda tersebut, akhirnya saya bisa mengerti perasaan pengguna sepeda lain dan juga pengguna jalan lain seperti Abang Tukang Becak yang sering kena bentak penggunan kendaraan bermotor lain jika merasa jalan nya terganggu. Tidak seharusnya kita bersikap seperti itu seharusnya, karena jalan yang kita gunakan bersama dengan mereka adalah hak mereka pula. Tidak ada yang melarang, apalagi jika mereka sedang mencari nafkah untuk keluarga mereka dengan menggunakan sepeda atau becak nya kemudian kita bentak karena merasa terhalangi. Karena ternyata, baik itu yang memakai motor, mobil, sepeda baru, sepeda lama juga memiliki HAK yang sama tanpa ada perbedaan.

Bukan bermaksud menuntut kepada Pemilik Kebijakan di Negeri, bahwa harus ada jalur khusus sepeda, karena tuntutan seperti itu sulit untuk dikabulkan, tapi alangkah lebih baik jika Pemilik Kebijakan membuat sebuah Rambu-rambu baru dijalanan yang bermaksud agar sesama Pengguna jalan untuk bisa "Saling Menghormati " .
0

NEGERI TANPA TOKOH UTAMA

Dalam sebuah film, keberadaan sebuah tokoh utama atau protagonist adalah sebuah hal yang lumrah, kadang terdapat lebih dari satu orang tokoh utama dalam sebuah film, dan kadang tak jarang mengikutsertakan seorang Tokoh Perempuan menjadi Tokoh Utama yang kadang jika kita menilai, keberadaan nya tidak terlalu penting dan hanya bisa menyusahkan kepada tokoh Utama Laki-laki. Namun itulah film, tak ada perempuan tak rame.

Begitupun dalam sebuah Negara, keberadaan tokoh utama selalu menjadi sebuah pusat dalam penyelenggaraan Negara. Baik itu sebagai tokoh utama yang berperan sebagai seorang penjahat layaknya seorang Al Pacino dalam film God Father ataupun tokoh utama yang berperan menjadi Good Person.
Namun yang terjadi di negeri ini sangat ironis, sama sekali tidak ada tokoh protagonist yang berperan menjadi good person ataupun Bad Person. Yang ada hanyalah para tokoh antagonist dan figuran-figuran yang berperan numpang lewat saja kemudian hilang dan tak pernah disebut kembali dalam alur sejarah pembangunan Negara ini.

Jika dahulu Negara ini mempunyai seorang Soekarno dan Hatta dalam proses perebutan Kemerdekaannya kemudian peran itu dilajutkan oleh Soeharto dimana scene nya peran nya berakhir hingga Reformasi bergulir. Yang berbeda hanyalah Peran yang dimainkan oleh Tiga tokoh diatas, Soekarno-Hatta hingga ujung hayat nya tetap dianggap sebagai seorang Hero karena memainkan peran sebagai Good Person, sedangkan Soeharto berperan sebagai Bad Person, namun keduanya adalah Tokoh protagonist yang sangat lihai memainkan peran mereka masing-masing.

Banyak persoalan yang melanda Negara ini beberapa tahun ini – meskipun sebenarnya dari awal berdiri nya masalah selalu datang silih berganti menjadi semakin terasa suram bagi masa depan Bangsa dan Negara ini. Dari persoalan yang terbesar yaitu Korupsi sampai masalah jembatan putus seperti tidak pernah bisa terselesaikan dan tak ada ujung pangkal solusi nya. Kenapa ini bisa terjadi? Ada banyak yang berpendapat ini adalah karena krisis multidimensional yang melanda bangsa ini sejak reformasi, dari mulai ekonomi, supremasi hukum, pendidikan, moral, agama hingga masalah Kepemimpinan.

Bagi saya pribadi, letak ujung pangkal masalah yang terjadi di Negeri ini adalah masalah kepemimpinan. Tidak adanya Tokoh Utama sejak Negara ini ditinggal oleh Soeharto adalah sebuah persoalan yang merembet ke semua bidang. Jika kita berkaca kepada kasus Myanmar misalnya, siapa tokoh utama disana? Ya, tak bukan adalah Au San Su Kyi, dialah tokoh utama dalam “film” yang berjudul Myanmar. Kalau anda pernah melihat film Gladiator anda akan tahu siapa tokoh utama nya. Dia adalah Maximilanus, seorang Jenderal yang kemudian menjadi Gladiator. Kemudian jika kita menengok kepada Negara di Amerika Tengah, yaitu Nikaragua, ada seorang Tokoh Utama Pemberontakan yang terjadi ada tahun 60 an yaitu seorang yang bernama Rafael.

Begitupun Iran di masa Revolusi Islam nya pada tahun 1979 adalah seorang bernama Imam Khomaini sebagai Tokoh Utama, namun ketika Imam Khomaini meninggal pada tahun 1989, mereka tidak kehilangan tokoh utama nya, mereka tetap memiliki tokoh utama dalam “film”mereka, sehingga “film’ tersebut tidak menjadi kehilangan daya tarik untuk tetap ditonton dan diamati, hingga menjaga agar Negara tersebut tetap stabil, sehingga ketika mendapatkan ancaman dari Dewan Keamanan PBB sekalipun mereka tidak bergeming, bukan karena ada seorang Ahmadinejad, melainkan ada seorang yang bernama Ayatullah Al-uzma Imam Khomeinii sedangkan di Negara ini siapa? Negara ini memiliki Presiden, tapi tidak memiliki Pemimpin, tokoh utama yang menjadi penyeimbang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Siapa yang akan kita akui menjadi Pemimpin di Negara ini? Bahkan untuk memberantas Korupsi saja Negara ini harus membuat sebuah lembaga super yang bernama “Komisi Pemberantasan Korupsi” dan yang paling aneh adalah mekanisme Pemilihan para komisioner nya saja tetap melalui mekanisme voting. Sungguh sangat aneh, karena Aung San Su Kyi ketika hari ini menjadi Aung San Su Kyi tidak dipilih bahkan tidak melaui hasil voting, begitupun ketika Imam Khomaini dan Imam Khomeinii menjadi tokoh utama, mereka tidak dipilih melalui voting.
0

OTDA; BUPATI JADI RAJA

Pagi ini saya sangat terburu-buru untuk pulang segera ke rumah dan kemudian langsung mandi, bukan karena ada jadwal kuliah pagi yang membuat saya terburu-buru, melainkan karena telah ada janji dengan seorang senior yang katanya akan member sumbangan untuk membantu mengecat dinding di secretariat organisasi.

Singkat cerita, saya langsung menuju tempat kerja beliau guna memenuhi janji saya tersebut. Ketika sudah sampai di tempat kerjanya, saya kemudian melayangkan pesan singkat guna memberitahu bahwa saya telah sampai di tempat kerjanya, dan tak lama kemudia senior saya ini pun membalas sms saya dan member tahu bahwa tempat bertemu nya tidak dikantor nya tapi di kantor dinas yang lain yang berada di belakang tempat kerja nya.

Setelah dapat instruksi untuk menemui beliau di tempat lain tersebut, saya pun bergegas untuk menuju tempat yang dituju. Karena memang jarak nya yang tidak jauh, kurang dari dua menit saya sudah berada di warung kopi di dinas tersebut. Sampai di warung, karena masih merasa ngantuk, saya kemudian memesan kopi dan mengambil sebatang rokok, itu lah menu sarapan saya pagi hari tadi.

Di warung tersebu ada beberapa orang pula yang sudah terlebih dahulu nongkrong, yang satu berpakaian bebas dan memakai kapiah haji, dan orang-orang disana memanggil kepada bapak itu dengan sebutan “haji”, entah memang sudah ber-haji atau hanya sebtatas pangilan saja. Ada pula yang memakai pakaian dinas dan ada pula dua orang yang masih muda dan memakai pakaian bebas pula tapi tidak pakai kapiah…. Hehhee….

Setelah beberapa lama saya duduk dan menunggu, kemudian senior saya menelfon, menanyakan keberadaan saya, dan akhirnya kami pun bertemu. Tidak banyak basa-basi seperti biasanya, ketikasaya menghampiri nya, kemudian berjabat tangan beliau langsung mengeluarkan uang sebanyak Rp. 250.000,00 dan setelah itu langsung berpamita karena mobil beliau katanya harus dibawa kebengkel.

Saya pun memutuskan kembali ke warung tersebut guna melanjutkan ngopi di warung tadi. Apa yang dibicarakan oleh mereka di warung tersebut sungguh sangat ingin membuat saya tertawa, meskipun di sisi lain saya ingin sekali memberitahu mereka bahwa apa yang mereka pikirkan itu salah kaprah. Merek ber-empat berbicara mengenai kondisi Kabupaten Subang yang beberapa hari belakangan ini tengah ramai dengan aksi mogok kerja dari para PNS nya. Hal ini terjadi karena Putusan Mahkamah Agung yang menyatakan bahwa Bupati Non-Aktif Kabupaten Subang yaitu Eep Hidayat telah dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung sehingga kemudian banyak Pejabat pemerintahan Daerah Kabupaten Subang berbondong-bondong datang ke MA untuk protes guna membatalkan Putusan MA tersebut.

Namun yang lucu dan membuat saya jengkel bukan berangkat nya para pejabat itu, tapi pernyataan si “haji” tersebut yang sangat – sangat terkesan bodoh. Dia menyatakan bahwa mungkin menurut Eep, dengan adanya Otonomi Daerah (OTDA) hari ini, seorang Bupati bisa bebas melakukan apapun dalam rangka mengurusi Daerah yang dipimpin nya. Jadi Pemerintah Pusat tidak mempunyai hak untuk turut campur dalam hal kewenangan daerah termasuk dalam kasus pembagian upah pungut yang terjadi hari ini. Dalam hati saya berkata “emang ini Negara punya anda? Memang nya OTDA itu jadi bikin anda berkuasa penuh atas Kabupaten Subang ini?” Kabupaten Subang ini bukan punya Eep Hidayat, Kabupaten ini punya rakyat Kabupaten Subang.

Jika anda pikir bahwa Otonomi Daerah itu adalah membuat kekuasaan seorang Bupati itu menjadi tak terbatas, maka anda salah. Otda itu prinsipnya adalah membangun kemandirian dalam pembangunan daerah nya masing-masing guna meng-optimalkan segala macam sumber daya yang ada di daerah yang oleh Pemerintah Pusat tidak mungkin bisa dijamah sekaligus. Pemberian Otonomi Daerah ini adalah proses pendistribusian wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Daerah, dan tidak semua hal wewenang Pemerintah Pusat itu diberikan kepada Daerah, semisal Militer, Penegakan Hukum, Perpajakan, Pertanahan, Kerja sama luar negeri itu tetap dipegang oleh Pemerintah Pusat dengan membuka Kantor-kantor Perwakilan. Hal ini yang mungkin tidak dimengerti oleh mereka-mereka yang berfikir bahwa OTDA itu seperti Pemberian Kekuasaan Mutlak kepada Daerah oleh Pemerintah Pusat melalui Undang-undang tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang tentang Pemerintahan Daerah.

Jika banyak orang berpikir bahwa OTDA itu bagus namun Implementasi nya yang tidak bagus, maka menurut saya, permasalahan mendasar nya adalah bukan pada Implementasi. Implementasi adalah efek dari sebuah paradigm atau cara pandang, jika Implementasi OTDA itu benar, maka Paradigma tentang OTDA nya sudah benar, tetapi apabila Paradigma yang menjalankan OTDA nya sudah salah, maka sudah bisa dipastikan bahwa Impelmentasi dari OTDA itu pasti salah. Atau mungkin, tafsiran dari para Penafsir OTDA ini yang keliru.
 

Translate

Search This Blog