Pernah mendengar Istilah “Ngabuburit”? Mungkin bagi anda semua warga jawa barat istilah tersebut sudah tidak asing lagi. Di setiap Bulan Ramadhan datang aktivitas itu sering dilakukan guna menunggu waktu datang nya berbuka.
Ngabuburit berasal dari kata Burit atau Sore dalam bahasa Indonesia. Sore adalah waktu yang menunjukan waktu berbuka puasa. Jadi ngabuburit adalah segala macam kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang sedang berpuasa guna menunggu waktu datang nya berbuka.
Ketika seseorang sedang Berpuasa, yang artinya dia sedang melakukan sebuah ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya, maka segala aktivitas yang dia lakukan hendaknya merupakan sebuah aktivitas yang baik/positif. Aktivitas positif ini banyak jenis dan macam nya, namun yang lebih penting dan sedikiti gampang kita ambil sample/contoh apa itu perbuatan positif ialah tidak berboros ria.
Kenapa berboros ria yang saya ajukan sebagai contoh? Aktivitas ngabuburit sekarang ini telah resmi diartikan atau sama dengan jalan-jalan sore. Seperti jika kita berbicara bermalam mingguan maka selalu identik dengan jalan-jalan membawa seorang pacar. Jika kita mengajak orang untuk ngabuburit maka dalam benak pikiran teman kita bahwa kita akan mengajak untuk jalan-jalan sore dengan menggunakan motor tanpa jelas arah dan tujuan dan hanya menghabiskan bensin saja.
Jalan-jalan sore tanpa tujuan itu sama dengan perilaku berboros ria. Pertama dia jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas, kedua dia menghamburkan bensin untuk jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas. Bukankah itu perilaku yang tidak positif? Jika kita kalikan orang yang ngabuburit itu sebanyak 500 orang dikalikan minimal pemakaian bensin satu liter sebesar Rp. 4.500,00 maka akan kita dapatkan sebanyak Rp. 2.250.000,00 yang dihamburkan setiap sore. Dan apabila kita kalikan sebanyak 30 hari maka akan kita dapatkan uang yang begitu saja dibakar tanpa tujuan yang jelas sebanyak 67.500.000,00. Jika keadaan nya sudah begini, saya lebih sepakat Pemerintah mencabut Subsidi untuk Motor…. Hehehehe….:D
Sebenarnya dari kata Ngabuburit kita tidak bisa langsung mengartikan bahwa Ngabuburit itu sama dengan jalan-jalan sore dengan menggunakan motor. Apakah kita tidak bisa menunggu waktu berpuasa dengan berdiskusi misalkan? Atau melakukan segalam macam hal yang tidak berboros ria itu menurut saya jauh lebih baik ketimbang hanya menghabiskan bensin di jalan tanpa arah dan tujuan yang jelas.
Belum resiko kecelakaan yang harus diterima oleh semua orang dijalan. Karena harus kita akui bahwa setiap orang di jalanan Indonesia ini masih memiliki rata-rata kesempatan untuk kecelakaan yang sama dimana pun baik yang disebabkan oleh kerusakan kendaraan ataupun human error. Maka dari itu selagi kita bisa mencegah semua hal yang buruk kepada kita maka alngkah lebih baik kita menjaga semua itu sebelum terjadi pada kita. Wassalam.
Kenapa berboros ria yang saya ajukan sebagai contoh? Aktivitas ngabuburit sekarang ini telah resmi diartikan atau sama dengan jalan-jalan sore. Seperti jika kita berbicara bermalam mingguan maka selalu identik dengan jalan-jalan membawa seorang pacar. Jika kita mengajak orang untuk ngabuburit maka dalam benak pikiran teman kita bahwa kita akan mengajak untuk jalan-jalan sore dengan menggunakan motor tanpa jelas arah dan tujuan dan hanya menghabiskan bensin saja.
Jalan-jalan sore tanpa tujuan itu sama dengan perilaku berboros ria. Pertama dia jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas, kedua dia menghamburkan bensin untuk jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas. Bukankah itu perilaku yang tidak positif? Jika kita kalikan orang yang ngabuburit itu sebanyak 500 orang dikalikan minimal pemakaian bensin satu liter sebesar Rp. 4.500,00 maka akan kita dapatkan sebanyak Rp. 2.250.000,00 yang dihamburkan setiap sore. Dan apabila kita kalikan sebanyak 30 hari maka akan kita dapatkan uang yang begitu saja dibakar tanpa tujuan yang jelas sebanyak 67.500.000,00. Jika keadaan nya sudah begini, saya lebih sepakat Pemerintah mencabut Subsidi untuk Motor…. Hehehehe….:D
Sebenarnya dari kata Ngabuburit kita tidak bisa langsung mengartikan bahwa Ngabuburit itu sama dengan jalan-jalan sore dengan menggunakan motor. Apakah kita tidak bisa menunggu waktu berpuasa dengan berdiskusi misalkan? Atau melakukan segalam macam hal yang tidak berboros ria itu menurut saya jauh lebih baik ketimbang hanya menghabiskan bensin di jalan tanpa arah dan tujuan yang jelas.
Belum resiko kecelakaan yang harus diterima oleh semua orang dijalan. Karena harus kita akui bahwa setiap orang di jalanan Indonesia ini masih memiliki rata-rata kesempatan untuk kecelakaan yang sama dimana pun baik yang disebabkan oleh kerusakan kendaraan ataupun human error. Maka dari itu selagi kita bisa mencegah semua hal yang buruk kepada kita maka alngkah lebih baik kita menjaga semua itu sebelum terjadi pada kita. Wassalam.