0

RAMADHAN YANG PALING ASYIK, YA DI INDONESIA

Indonesia merupakan sebuah Negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia. Meskipun Indonesia bukan Negara Muslim, tetapi dengan jumlah yang begitu besar dan secara Historis memiliki sejarah yang panjang dalam upaya perebutan dan perjuangan Kemerdekaan Bangsa ini maka Umat Muslim memiliki tempat yang khusus di negara ini. 

Dengan jumlah yang sangat besar, maka di setiap Perayaan Hari Besar Agama nya di negara ini, menjadi satu persoalan dan memiliki cerita-cerita yang tak kunjung membuat Pemerintah harus memutar kepala guna menyediakan kebutuhan rakyat nya agar berjalan dengan baik dan lancar. 

Contoh kasus dalam Hari Besar Idul Adha, dimana Pemerintah selaku pengatur kebijakan mengenai Pemberangkatan Haji, Pemerintah begitu sibuk mengurus mengenai Haji ini, sampai-sampai untuk Urusan Ongkos Naik Haji (ONH) nya saja Pemerintah mengatur nya dalam Aturan tersendiri. Mulai dari Maskapai Penerbangan dan masalah Penginanapan Jemaah di Mekkah, Pemerintah sibuk turun tangan agar semua keperluan para Jemaah Haji bisa terhandle dengan baik dan tidak ada kekurangan. Belum lagi mengatur mengenai kuota Haji yang terus bertambah dari tahun ke tahun, sampai-sampai di Subang sendiri, waiting list untuk jemaah haji sampai tahun 2017. Jadi apabila anda ingin berangkat haji, maka anda harus menunggu sampai tahun 2018 nanti baru anda bisa dapat tempat untuk naik haji. Lain lagi dengan urusan di dalam Negeri pada saat Idul Adha, Pemerintah pun harus menyediakan stok Hewan Kurban agar jangan sampai kekurangan, karena di tanggal 10 – 13 Dzulhijah dalam kaleder Hijriah, kebutuhan akan hewan kurban yaitu Kambing dan Sapi harus benar-benar tersedia dengan cukup.

Itu untuk Hari Raya Idul Adha, belum untuk hari raya idul fitri. Pemerintah harus benar-benar memutar otak bagaimana caranya stok bahan pangan seperti sembako, bumbu-bumbu dapur, rempah-rempah sampai lauk pauk benar-benar tersedia dari awal bulan Ramadhan hingga sampai puncak nya di Hari Raya Idul Fitri. Bayangkan saja, selama sebulan penuh, umat muslim Indonesia melakukan ibadah puasa dan selama itu pula Pemerintah harus bisa menjaga agar kebutuhan Rumah tangga rakyat Indonesia bisa terpenuhi tanpa kekurangan disamping menjaga agar harga-harga kebutuhan rumah tangga tersebut tidak melonjak akibat permintaan pasar yang melonjak tinggi.

Yang paling sering kita jumpai di setiap Ramadhan adalah perbedaan penetuan tanggal dimulainya Ramadhan dan akhir Ramadhan atau Idul Fitri. Selalu terjadi perbedaan antara Pemerintah dengan Ormas Muhammadiyah. Karena Pemerintah ini berpatokan kepada Ormas NU, dan antara NU dan Muhammadiyah sering berbeda, maka berbeda lah pula dalam penentuan Awal puasa.

Yang paling lucu yang saya ingat seperti kejadian tahun kemarin. Disaat semua rakyat sudah yakin dengan penetuan tanggal akhir bulan ramadhan adalah hari esok, pemerintah mengumumkan bahwa Ramadhan baru berakhir dua hari berikut, sementara semua Ibu-ibu rumah tangga sudah terlanjur memasak guna kebutuhan di hari raya idul fitri. Belum lagi yang sedang takbiran di masjid-masjid terpaksa harus berhenti karena besok belum Idul Fitri. Sedangkan untuk yang berpatokan kepada Muhammadiyah, ya mereka tetap melanjutkan Bertakbir namun tidak dikeraskan.

Indonesia memang memiliki jumlah muslim terbesar di dunia, juga memiliki banyak perbedaan mazhab dan fiqih di para jemaah nya. Bagi yang memilih NU sebagai patokan fiqih nya, ya berarti ototmatis mengikuti Pemerintah, sedangkan yang memilih Muhammadiyah sebagai panutan fiqih nya berarti berbeda dengan pilihan umat muslim di Indonesia. Banyak pihak yang sangat menyayangkan kenapa terjadi perbedaan diantara sesama umat muslim. Setelah perbedaan itu terjadi dalam mazhab dan fiqih, mereka yang merasa perduli terhadap persatuan umat muslim di Indonesia ini berfikir bahwa untuk Ramadhan dan idul fitri itu ya bisa sama-sama lah. Hehehee…..:D
 

Translate

Search This Blog